BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 06 Maret 2013

Seperti Inilah Kampus UIN SGD Bandung Saat Musim Hujan


Kamis, 20 Desember 2012 14:26

Setiap hari selama musim hujan tiba, para mahasiswa UIN SGD Bandung harus melewati jalanan yang becek dan banjir untuk dapat sampai ke gedung perkuliahan. Foto: Lia/Magang

[Suakaonline]-“Masuk UIN, ya becek,” kalimat tersebut diucapkan Melani Imelda Dahlia, Mahasiswa jurusan Hubungan Masyarakat UIN SGD Bandung saat melewati area depan gedung Al-jami`ah, Rabu (19/12).

“Mana telat (masuk kelas, -Red), eh ditambah jalan UIN yang becek dan kotor,” tambahnya sambil menggerutu kesal serta menggosok-gosok sepatu panshoes-nya yang kotor terkena lumpur di pinggir jalan kampus.

Musim penghujan yang melanda Bandung saat ini, menyebabkan jalanan di dalam kampus banjir dan becek. Jalanan setapak yang licin dan rawan terguyur banjir tersebut semakin hancur dengan dilaluinya mobil-mobil besar seperti truk yang lalu-lalang di sekitar kampus.

Belum selesainya pembangunan gedung dan infrastruktur kampus UIN SGD Bandung menjadi penyebab utama dari hal tersebut. Selain itu, saluran irigasi yang ada di pinggir area jalan kampus tidak cukup menampung air hujan yang melanda terus-menerus dan hampir setiap hari.

Mahasiswa jurusan Hubungan Masyarakat Annisa Dewi Fatonah berpendapat bahwa sebagian besar infrastruktur kampus sudah rusak dan banyak yang tidak layak pakai.

“Sehingga diharapkan pembagunan infrastuktur gedung fakultas yang sekarang hampir selesai dapat memberi sumbangsih terhadap pembangunan infrastruktur lainnya. Memberikan kenyamanan bagi semua civitas UIN,” ujarnya.

Sampah

Hal yang mengenaskan adalah tidak adanya tempat pembuangan sampah di sekitar kampus. Sampah pun bertebaran dimana-mana. Di setiap pinggir jalan kampus sendiri, tidak pernah luput dari sampah baik berupa plastik, dedaunan, botol minuman, dan lain-lain, menyebabkan aroma tak sedap tercium karenanya.

Terlebih saat diguyur hujan, lingkungan sekitar DPR (dibawah pohon rindang) khususnya yang berada di daerah belakang diselimuti bau busuk akibat sampah yang terkenang di sekitar parit tersebut.

“Semua menjadi himbauan agar lebih mencintai dan menjaga lingkungan sekitar. Karena bila kita mencintai alam maka alam akan mencintai kita juga,” ungkap salah satu penjual gorengan di DPR yang tidak mau disebutkan namanya, dengan tegas.



  • Redaktur: Riska Amelia
  • Reporter: Lia/Magang




0 komentar: