BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 11 Juni 2011

“PAKARESI III” SMAN Pintar Kabupaten Kuansing Oleh, Lia Wulan Safitri-Gsj

Bila mendengar kata “PAKASERI (Pergelaran karya seni tari)”, maka akan terbayang suatu gerakan bervariasi membentuk suatu gerakan tubuh yang anggun dan mempesona. Hal demikian merupakan sebab mengapa pergelaran karya seni tari menjadi salah satu pergelaran karya seni yang sangat ditunggu-tunggu oleh mayoritas masyarakat Indonesia.
Dalam seni tari, juga tencermin segala aspek kehidupan dan keberagaman suku, budaya, bangsa, adat-istiadat maupun kebiasaan-kebiasaan lain yang menjadi ciri khas kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya, yang diaplikasikan dalam bentuk tarian.
Sayangnya, cerminan yang ada dalam tarian tersebut, perlahan-lahan mulai pudar seiring dengan kemajuan zaman yang begitu pesat berkembang di dunia, membawa pengaruh yang cukup besar dalam perkembangan suatu karya seni dalam lingkup kehidupan masyarakat Indonesia itu sendiri.
Kebanyakan masyarakat Indonesia sekarang lebih suka dan lebih tertarik dengan suatu karya seni bangsa asing. Padahal karya seni bangsa asing, sama sekali tidak mencerminkan sikap, prilaku maupun keribadian masyarakat Indonesia yang terkenal sopan, anggun serta ramah.
Selain itu, rasa memiliki serta mau menjaga akan kebudayaan Indonesia perlahan-lahan juga berkurang. Terlebih lagi, kebiasaan itu telah menimbulkan rasa malu untuk mengakui akan kebudayaan tanah air tercinta sendiri.
Menyadari dampak buruk yang akan timbul akibat hal tersebut, sudah sejogyanyalah rasa memiliki serta mau menjaga dan melestarikan kebudayan yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia ditanamkan dari sekarang. Dalam mewujudkannya, banyak sekali hal yang dapat dilakukan misalnya, menyelenggarakan suatu program pergelaran karya seni setiap tahunnya, dll. Seperti halnya yang dilakukan oleh SMAN Pintar Kab. Kuansing.
PAKASERI merupakan suatu pergelaran rutin setiap tahun SMAN Pintar. Selain PAKASERI, PAKASERU, serta program pembuatan film juga merupakan suatu program rutin seni setiap tahun. Dari berdirinya SMAN Pintar, 2007 lalu, program ini telah dilaksanakan dan dicanangkan di SMAN Pintar Kab. Kuansing.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Guru Seni SMAN Pintar, Ronaldo Rozalino, S.Sn yang mengatakan,”PAKASERI, PAKASERU, maupun program pembuatan film merupakan suatu kegiatan rutin setiap tahun SMAN Pintar Untuk kelas XI IPA”.
Tahun ini, Sabtu, 11 Juni 2011 kemaren, telah berhasil dilaksanakan PAKASERI setelah sebelumnya, PAKASERU maupun pembuatn film telah dilaksanakan. Sabtu yang begitu melelahkan karena bertepatan dengan jadwal ujian semester genap SMAN Pintar periode 2010/2011.
Apalagi jadwal hari itu adalah PKN dan MATEMATIKA, mata pelajaran yang hampir membuat otak siswa-siswi SMAN Pintar sedikit error. Maklum, soal-soal yang dikerjakan adalah soal dengan tingkat kesulitan hampir menuju C-4. Beruntunglah, PAKASERI dapat mencairkan suasana hati siswa-siswi SMAN Pintar dan sedikit melupakan kegundahan hati karena pelaksanaan ujian tersebut.
“Setidaknya dengan pelaksanaan PAKASERI hari ini dapat menghibur hati siswa-siswi SMAN Pintar yang habis melaksanakan ujian PKN dan MATEMATIKA”, ucap Tria Marta Gusnisa saat merias diri di asrama.
Pelaksanaan PAKASERI ini, ditampilkan dengan nuansa yang berbeda dari pelaksanaan PAKASERI tahun-tahun sebelumnya. Dalam PAKASERI tahun ini, para siswa-siswi XI IPA menampilkan suatu pergelaran karya seni dengan konsep yang dirancang sendiri dari kelompok masing-masing. Kelompok terdiri dari enam kelompok dengan masing-masing kelompok menarikan suatu tarian yang berbeda satu dengan yang lain. Karena PAKASERI kali ini merupakan pergelaran yang ke-3 kalinya, maka XI IPA SMAN Pintar tahun ini menyebutnya dengan “PAKASERI III”.
Bukan hanya itu, PAKASERI kali ini juga di desain lebih variatif dengan motif pakaian serta gaya make-up sesuai dengan penari aslinya. “Ini merupakan sesuatu yang sangat luar biasa karena pergelaran yang hanya sebagai ujian praktek seni kali ini, ternyata ditampilkan tak lebihnya suatu parade tari meski dalam lingkup kecil”, ucap Ronaldo Rozalino, S.Sn saat pergelaran berlangsung dengan bangga.
Dalam PAKASERI III kemaren, terdapat enam buah tarian yang ditarikan oleh kelas XI IPA SMAN Pintar. Tari tersebut seperti, Tari Bujang Gadi, Tari Saputangan, Tari Panen, Tari Selendang, Tari Jambar dan Tari Indang. Semua tari tersebut ditampilkan dengan variasi gerakan sendiri, artinya gerakan tari yang ditarikan tidak sama dengan gerakan tari aslinya. Sehingga tarian terlihat lebih variatif serta lebih menakjubkan.
Masing-masing kelompok maju untuk menampilkan karya seni tarinya sesuai undian yang telah dicabut beberapa hari sebelum PAKASERI ini dilaksanakan. Sebelum masing-masing kelompok tampil, maka pembawa acara akan membacakan masing-masing sinopsis dari tarian yang akan ditarikan tersebut. Semua tarian yang ditampilkan menggambarkan sinopsis tentang keberagaman kebudayaan, adat-istiadat, dll masyarakat Indonesia yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia itu sendiri.
Seperti Tari Bujang Gadi yang menggambarkan sebuah gerak tarian seseorang laki-laki yang berperan sebagai wanita. Gerakan lincah yang dihasilkan serta kombinasi gerakan yang disesuaikan oleh kelompok Tari Bujang Gadi berhasil menghasilkan sebuah tarian Bujang Gadi pengganti Randai Kuansing.
Dari ke-6 tarian yang ditampilkan, Tari Bujang Gadi mendapat juara I, Tari Saputangan juara II, Tari Panen juara III, Tari Selendang juara IV, Tari Jambar juara V, serta Tari Indang mendapat juara VI. Masing-masing kelompok yang mendapat juara I-III ini mendapat keistimewaan dari Guru Seni, Ronaldo Rozalino, S.Sn untuk makan serta minum apa saja sampai kenyang di kantin. Sedangkan untuk juara IV-VI mendapat keistimewaan minum di kantin sampai kenyang tapi tidak untuk makannya.
Semua itu adalah ungkapan rasa terima kasih guru bidang study atas terselenggaranya PAKASERI III dengan sukses dan menakjubkan. Apalagi acara makan dan minum gratis tersebut berlaku hingga hari Minggu sore, 12 Juni 2011. Salam manis siswa-siswi SMAN Pintar ok.