BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 17 September 2011

MELODY DALAM KEHIDUPAN

Menggema suara adzan bersahut-sahutan sore itu . Tergambar begitu jelas panorama yang sangat langka untuk zaman yang terbilang maju saat ini. Langit seakan menyanyi saat itu , angin pun mengiringi dengan pelan dan lembut seakan ikut senang akan terciptanya suasana yang langka itu . Terdengar lantunan ayat suci alqur`an dimana-mana , memajukan langkah untuk pergi menghadap yang kuasa. Siapa sangka disaat itu lahirlah seorang putri dari sebuah keluarga “Broken Home“ . Akankah dengan kelahiran sang buah hati akan menyatukan keluarga “Broken Home” ini , atau sebaliknya?

Disebuah gubuk yang hanya disanggah oleh beberapa kayu lapuk serta beralaskan kapuk yang basah karena sering terkena air hujan , terlihat Tina ibu rumah tangga yang sedang hamil 9 bulan lebih , sedang mondar-mandir tak menentu sambil memegangi perutnya . Tiba-tiba dia berteriak karena dia akan melahirkan . Sungguh malang nasibnya karena tempat tinggalnya terletak di daerah terpencil apalagi suaminya tak jelas kapan pulangnya karena menurut cerita dari mulut-kemulut dia telah beristri lagi sehingga Tina dilantarkan, padahal sedang hamil tua. Sehingga tidak seorangpun datang membantunya.

“Ya Allah… apa yang harus aku lakukan . Berikanlah hambamu ini kekuatan untuk mengeluarkan buah hatiku ini”, ucapnya sambil menahan sakit . Aaaaaaaaaaaa…….. Tidak…tidak…tidak… aku pasti bisa , ayo nak bantu ibu dorong ya , ibu yakin kamu anak pintar . Bantu ibu ya . Allaaaaaah Huakbaaaarrrr………??? [ucapnya berteriak sambil terus mengeluarkan air mata].

Dengan sekuat tenaga Tina berusaha melahirkan sendirian . Selang beberapa lama , akhirnya dia berhasil melahirkan buah hati yang selama ini dia idamkan . Buah hati yang akan menemani harinya yang selama ini sepi tanpa ada cerita manis untuk di ceritakan , yang ada hanya kepedihan yang sulit terungkap namun pasti sakit dirasakan .

[Owek…owek…terdengar suara bayi perempuan]. ”Astagfirullah al`adzim , ada apa dengan bayiku ya Allah . Kenapa dia harus terlahir tanpa bisa melihat indahnya dunia . Kenapa tidak kau ambil saja mataku sebagai gantinya . Sungguh aku tak kuasa melihat dia dengan keadaan seperti ini “, ucapnya menangis sambil duduk bersimpuh , lemah tak berdaya .

Sementara itu , bayi itu terus saja menangis . Meminta kehangatan dan perlindungan sang ibu dan ayahnya. Sedangkan ibunya tak kuasa melihat semua itu , dia hanya bisa memeluk sang bayi sambil terus menangis , menangis dan menangis berharap sang buah hati bisa tertidur di pangkuannya .

”Tidurlah sayang , jangan takut ibu tidak akan meninggalkanmu sampai maut yang memisahkan kita . Kapanpun kamu butuhkan ibu , bu pasti ada untukmu “, ucapnya tak dapat menahan haru dan tangis.

Sebulan dari kelahiran Melody , begitulah bayi buta itu dipanggil oleh ibunya . Tono , ayah Melody datang . Dengan pakaian yang penuh bau alcohol serta pikiran yang kacau balau karena mabuk , Tono langsung saja masuk kegubuknya tanpa mengucapkan salam . Dilihatnya istrinya sedang tidur dengan seorang bayi perempuan . Melihat semua itu spontan saja Tono yang tidak tahu kalau istrinya pernah hamil langsung marah dan menggeret Tina hingga hampir terjatuh kerena belum sepenuhnya sadar dari mimpinya .

“Anak siapa ini , ayo jawab . Jangan bilang kalau ini adalah hasil selingkuhan kamu dengan Zaky , cowok sialan itu “, ucapnya gusar dengan pandangan mata melotot tak berkedip sedikitpun menatap istrinya .

“[Tetap tenang dan berusaha tabah]. Tentu saja kamu tidak akan tahu tentang asal-usul anak ini . Hampir setahun kamu tidak pulang , kemana saja kamu selama ini . Oh iya , kudengar kamu sudah menikah lagi ya , pantesan aja betah lama-lama tidak pulang “, ucapnya sinis tanpa memperdulikan Tono sedikitpun meski sebenarnya ingin dia peluk suaminya untuk melampiaskan rindunya selama ini .

”Baguslah kalau kamu sudah tahu , jadi aku tidak susah-susah lagi mengatakannya padamu . Sudahlah kau terima saja nasibmu seperti ini dan cepat katakan anak siapa ini “, ucapnya sambil terus menunjuk Melody .

“Ini anakmu Ton! Selama kau pergi aku mengandung anak ini , anak kita . Tapi kamu tidak pernah pulang bahkan yang lebih menyakitkan hatiku kamu malah menikah lagi . Kenapa kamu begitu tega padaku Ton , ayo jawab “, ucapnya tak dapat menahan air mata .

“Ach sudahlah aku tidak percaya , ini pasti anak Zaky kan . Kamu sebenarnya senang melihat aku lama sekali tidak pulang biar kalian berdua bisa leluasa meluapkan cinta kalian disini , ya kan”, ucapnya tak percaya .

“Semuanya terserah kamu Ton . Tapi yang jelas aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Zaky , kami hanya teman baik . Dan yang harus kamu ingat Ton , Zaky itu lebih baik dari pada kamu jadi jangan sekali-kali lagi kamu menghina dia , ngerti kamu “, ucapnya tak dapat menahan emosinya yang semakin lama semakin memuncak .
“Mungkin kamu benar aku tidak lebih baik daripada Zaky dan mungkin kamu juga benar bahwa anak ini adalah anakku , tapi sampai kapanpun aku tidak akan pernah mengakuinya karena anak ini buta , ngerti kamu “, ucapnya sambil terus pergi meninggalkan istri dan anaknya .

“Pergilah untuk selamanya Ton , jangan pernah ganggu kehidupan kami lagi . aku membencimu dan aku bersumpah kalau kamu tidak akan pernah bahagia , tidak akan “, ucapnya tanpa sadar sambil terus menggendong Melody yang terus saja menangis karena mendengar perkelahian itu.

Tanpa terasa hari demi hari , bulan demi bulan dan tahun demi tahun berlalu . Melody kini telah tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita . Meski hampir tujuh belas tahun sudah dia tidak bisa melihat indahnya dunia tapi dia tetap menikmati hidupnya tanpa ada sedikitpun keluh kesah dalam dirinya .

“Hm…hm… begitu sejuknya udara pagi ini . Segar terasa di wajahku . Ditambah lagi nyanyian burung yang semakin menambah indah suasana . Sungguh maha sempurna Tuhan yang telah menciptakan alam semesta ini “, ucapnya kagum dengan segalanya yang dia rasakan pagi itu .“Auw…[ucapnya saat kakinya tersandung batu runcing dan berdarah]. Seandainya aku bisa melihat pasti aku tidak akna tersandung batu seperti ini “, pikirnya sambil terus mengerang kesakitan .

Pikirannya melayang jauh . Dia teringat masa kecilnya , disaat itu dia sedang bermain bersama teman-temannya . “Ayo Melody cepat tangkap kami . Kamu tuch gak bisa melihat atau gimana sich , kami tuch disini tau kok malah cari disana . Oh iya aku lupa ya , kamu kan buta jadi mana bisa tau kalau kami disini ha……….ha……….ha…..”, ucap mereka sambil terus tertawa dan menghina penuh sumpah .
“Apa kamu juga tuli ya . Masak mendengar suara kami saja tidak bisa sich “, ucap mereka sambil terus tertawa .

[Menghela nafas panjang ]. Sabar…sabar… “, ucapnya sambil mengurut dadanya berkali-kali sambil terus berjalan mencari teman-temanya . Tapi karena banyaknya suara yang dia dengar itupun entah dimana-mana maka tiba-tiba…Auw…[kakinya tersandung batu runcing hingga berdarah].Melihat semua itu spontan saja semua temannya semakin bertambah senang dan tertawa bahkan ada yang melemparnya dengan sandal kotor dari parit .

“Mampus lu , memangnya enak . Siapa suruh sudah buta masih aja ikut-ikutan main . Kamu tuch cocoknya di rumah aja , minum susu , cuci kaki lalau tidur dech “, ucap mereka tak dapat menahan tawanya .

“Ach sudahlah , ngapain juga kita pedulikan anak buta ini mendingan kita pergi saja cari permainan lain . Let`s go “, ucapnya sambil terus pergi diikuti dengan teman-temannya .

“[Membersihkan bajunya yang kotor akibat lemparan sandal temannya dan pasir ]. Siapa yang mau terlahir dengan keadaan seperti ini , siapa…??? “, ucapnya sambil menangis. Kenapa kalian begitu jijik melihat kadaanku seperti ini . Tidakkah kalian pikir gimana perasaanku mendapat semua perlakuan kasar dari kalian . Kenapa kalian begitu membenciku . Ya Allah berikanlah mereka pengertian agar tidak salah menilaiku “, ucapnya sambil terus berusaha bangkit .

Dengan tergopoh-gopoh Melody berusaha menyeret kakinya agar bisa berjalan . Ibunya yang melihat kondisi anaknya seperti itu , spontan saja kaget dan langsung memapah anaknya masuk kedalam .

“Sudah Ibu bilang nak , jangan keluar rumah . Diluar kurang sesuai denganmu “, ucap ibunya sambil membersihkan luka Melody .“Tapi Melody bosan bu dirumah terus “, ucapnya sambil pergi menuju kamarnya tanpa memperdulikan ibunya yang terpaku mendengar jawabannya itu .

Akhirnya tidak bisa ditahan lagi segala rasa yang telah berkecamuk selama ini melebur menjadi satu .
Melody pun menangis sejadi-jadinya mengenang segala yang menimpanya selama ini . Didengarnya suara tangis terisak-isak di sebelah . Meski terdengar pelan namun jelas kalau itu suara orang yang lagi menangis . Didengarnya secara seksama siapa yang menangis . Terdengar suara yang sangat di kenalnya ya itu adalah suara ibunya sendiri . Tidak tahan mendengar ibunya menangis , Melody pun pergi kekamarnya .
Melody…Melody dimana kamu nak . Spontan saja lamunan Melody buyar karena suara panggilan ibunya tersebut . Ach kenapa aku harus mengalami kejadian ini lagi “, ucapnya . Tapi kali ini aku tidak boleh buat ibu nangis lagi sambil beranjak pergi menemui ibunya yang sudah mencarinya .

“ Kenapa dengan kakimu nak . Pasti tersandung lagi ya “, ucap ibunya cemas .
“ Ach sudahlah bu jangan cemaskan Melody . Ini hanya luka ringan kok “, ucapnya sambil menggandeng ibunya untuk masuk kegubuknya yang masih bisa bertahan sampai sekarang . Ibu Melody hanya bisa tersenyum melihat kedewasaan anaknya . Mungkin dia memang harus dewasa sebelum waktunya mengingat begitu banyak yang harus dia pikul dan tanggung di usianya yang masih tergolong remaja tersebut .

Sesampainya dirumah . Ibu Melody melihat sesosok cowok yang sangat di kenalnya . Ya itu adalah Tono , suaminya yang sudah hampir tujuh belas tahun tidak ada kabar beritanya . Namun , Tina bingung untuk apa dia datang kemari lagi . Akankah dia sudah berubah . Tina tidak ingin mengada-ada yang tidak jelas . Akhirnya dia mempercepat langkahnya sambil menggandeng Melody .

“ Mau apa kamu datang kemari “, ucapnya tanpa basa-basi . “ Wow” ternyata anakmu sudah besar dan cantik , ya walaupun dia buta sich tapi jadilah ha..ha…ha…”, ucapnya sinis sambil terus tertawa .

“ Kalau hanya mau menghina silahkan kamu pergi dan jangan sekali lagi menampakkan batang hidungmu di hadapan kami , ngerti kamu “, ucapnya semakin emosi .” Baik aku akan pergi setelah aku dapatkan uang dari kalian . Aku butuh uang sekarang , cepat berikan atau aku akan usir kalian dari sini “, ucapnya mengancam .

Namun , Tina tetap tidak mau memberikan uang pada Tono karena mereka memang tidak memiliki uang sedikitpun . Disaat bersamaan Tono nekat membawa Melody untuk di jualnya agar menghasilkan uang . Spontan saja Tina marah dan berusaha mencegah , namun dia malah di dorong hingga jatuh dan terbentur meja . Melihat kejadian tersebut Tono segera kabur .

“ Ibu bangun bu , bangun “, ucap Melody sambil terus menangis dan memapah ibunya sebisa yang dia lakukan .
Langit menghitam diselingi hujan yang disambut suara petir serta angin seakan menyatu pada malam itu , ya malam pamakaman ibu Melody . Membuat semakin pilu suasana hati Melody saat itu. Sedangkan dia hanya duduk termenung meski sekujur tubuhnya telah basah diguyur air hujan. Dia menangis sejadi-jadinya , meluapkan segala perasaannya .

“ Mengapa kau ambil ibuku ya Allah . Tidakkah kau tahu hanya dialah yang aku punya di dunia ini . Sekarang ayo katakan, apa yang harus aku lakukan sekarang dengan kondisiku seperti ini “, ucapnya menangis sambil bersujud tak tentu arah lalu pingsang tak sadarkan diri .

Awan berangsur-angsur menampakkan kecerahannya hingga kini sesosok sang matahari mulai tampak menyinari bumi . Terlihat Melody yang masih pulas dibuai derita berkepanjangan . Sedikit demi sedikit dibukanya mata indahnya dan berusaha bangkit menyongsong hari demi hari yang terasa kelam baginya . Pikirannya pergi melayang jauh , entah apa yang dia pikirkan .

“ Aku harus bangkit dari kesedihan ini . Ya sampai kapan aku harus bersedih dan menyesalai nasibku . Ini adalah jalan hidupku yang harus kutempuh dan jalani “, ucapnya yakin dan terus berjalan meski tak tahu arah tujuannya kemana .
Kakinya terus melangkah menyusuri jalan setapak yang tampak becek dan kumuh . Didengarnya suara anak kecil yang begitu ribut entah apa yang dibicarakannya . Akhirnya tersadarlah Melody bahwa dia berada di kolong jembatan tempat para anak terlantar tinggal .

“ Wah kenapa kakak bisa sampai sini . Pasti kakak tidak punya tempat tinggal ya . Tinggal aja kak bersama kami semua , lagian kami membutuhkan seorang kakak yang bisa menjaga dan melindungi kami “, ucap salah seorang anak terlantar tersebut .
Melody tidak langsung menjawab . Pikirannya masih terbayang dengan gubuk peninggalan ibunya . Namun , dia tidak mau kembali kesana karena terlalu banyak kenangan bersama ibunya disana . Beberapa saat kemudian…
“ Hm… bila kalian semua tidak keberatan kakak tinggal disini , dengan senang hati kakak mau tinggal bersama kalian “, ucapnya sambil tersenyum .
“ Horeee..”, ucap mereka serempak .

Tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Melody kalau dia akan hidup bersama anak jalanan di kolong jembatan . Tapi inilah hidup yang telah digariskan oleh yang kuasa . Sebagai hamba-Nya yang taat tentu kita hanya bisa bertawakal dan memohon pada-Nya. Hari-hari dilaluinya dengan mengajar anak-anak jalanan tersebut . Dia sangat bersyukur , walau dengan keadaannya yang seperti itu tapi dia dikaruniai begitu banyak kelebihan terutama di bidang seni . Ya , Melody sangat pandai menari , semua bentuk tarian dia bisa . Suara Melodypun sangat cantik serta dia juga menguasai banyak sekali permainan alat musik baik itu biola , gitar , piano dll . Semua itu yang mengajarkan adalah ibunya , dengan menggunakan alat yang seadanya seperti ember , baskom , kayu , bambu , sendok , ataupun alat-alat dapur lainnya . Dengan alat itulah ibunya mengajarkan Melody untuk menemukan ritme dan ketukan yang indah serta bernilai seni . Cara itu juga lah yang dipakai Melody untuk mengajar anak-anak jalanan tersebut .

“ Adik-adik . Jangan nilai dari alat yang kita pakai tapi nilailah dari hasil yang akan kita dapat setelah kita tahu cara menggunakannya “, ucap Melody saat mengajar .
Dengan tekun anak-anak jalanan tersebut belajar . Meski mereka banyak kekurangan baik dalam bentuk materi , fisik ataupun pikiran . Itu semua tidak menghalangi mereka belajar . Melodylah yang selalu dan terus memberikan mereka semangat . Bahwa kekurangan tidak akan menghalangi kemajuan kita untuk sukses dan maju selangkah diantara yang lain .

“ Jangan pernah putus asa dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang kita miliki . Lihat kakak , meski kakak buta tapi kakak tetap belajar dan bisa memainkan berbagai alat musik serta pandai menari . Kalian semua pasti bisa seperti kakak meski dengan bidang yang berbeda . Tidak akan ada manusia yang menginginka lahir dengan keadaan cacat serta keterbatasan lainnya . Tapi inilah takdir . Dan kita harus menghadapinya bukan malah menghindarinya , ngerti adik-adik semua”, ucap Melody dengan mata berkaca-kaca .

“ Mengerti kak “, ucap mereka bersamaan.
Tanpa terasa sudah hampir setahun Melody mengajar anak-anak jalanan tersebut . Hampir setahun pula dia mengajar di SLB (Sekolah Luar Biasa) Jakarta Selatan . Apabila hati boleh bicara , mungkin Melody sangat tersiksa bila harus menjadi guru . Karena dia akan selalu ingat almarhumah ibunya saat mengajarkan anak-anak keterbatasan dan kurang mampu tersebut . Meski telah dia ganti cara mengajar tanpa menggunakan alat-alat dapur serta rongsokan lain karena di sekolah itu telah disediakan berbagai macam alat musik lengkap . Tetap saja tidak bisa menghilangkan bayangan ibunya . Kerap kali Melody mengeluarkan airmata saat mengajar .
“ Ya Allah , aku rela menderita asalkan aku bisa memberikan semangat hidup bagi mereka yang sepertiku ataupun lainnya . Aku tidak ingin mereka memiliki masa depan yang kelam sepertiku “, ucapnya sambil menyeka airmatanya yang terus saja mengalir tanpa henti .

Keesokan harinya . Melody mendengar kabar bahwa ayahnya menjadi buronon polisi karena kasus pengaborsian anaknya sendiri .
“ Kakak kenapa sich , kenapa kakak menangis mendengar kabar ini . Emangnya ada hubungan apa kakak dengan buronon ini “, ucap salah seorang muridnya sambil memegang Koran yang baru saja dibacanya . [Hanya diam membisu sambil terus menangis lalu beranjak pergi ]. “Hm mungkin kakak melody lagi banyak masalah “, ucap muridnya lalu pergi masuk kedalam kamarnya .

Dengan pandangan kosong serta pikiran yang amburadul . Melody terus melangkahkan kakinya hingga dia tidak sadar bahwa dia telah sampai dipinggir jalan raya .
“Auw… “, ucapnya kaget sambil terus membersihkan wajah dan bajunya yang kotor akibat kipratan air yang ditimbulkan oleh sebuah mobil yang menyerempetnya .

“ Sorry nona saya tidak sengaja “, ucap pemuda yang mengendarai mobil tersebut . Diperhatikannya wajah Melody dengan seksama lalu dia tersenyum . “ Hm… sepertinya kita pernah bertemu nona . Bukankah nona adalah wanita yang waktu itu saya tabrak waktu di pasar rakyat itu kan “, ucap pemuda itu sambil terus memandangi wajah Melody yang alami namun sangat cantik dilihat . “ Mungkin saudara benar . Tapi saya tidak ingat karena saya buta “, ucapnya sedih .

“ [lama dia berpikir]. Hm… perkenalkan nama saya Mario . saya adalah pengusaha batik di Jakarta selatan sini “, ucapnya sambil mengulurkan tangan .
“ Saya Melody . saya adalah wanita buta yang mengajar anak-anak jalanan dan SLB Jakarta Selatan sini “, ucapnya sambil tersenyum berusaha menyembunyikan kesedihannya .

“ Wah tidak saya sangka kalau kita berdekatan ya . Kalau begitu sudikah kiranya kalau Melody saya antarkan pulang “, ucapnya dengan penuh harap . Namun , dengan halus Melody berusaha menolak karena dia yakin kalau Mario tidak akan mau pergi kerumahnya dikolong jembatan itu . Namun siapa sangka Mario dengan senang hati dan semangat 45 bersedia mengantarkan Melody .

“ Kalau memang tidak merepotkan Mario , saya bersedia . Apalagi saya memang harus cepat-cepat membersihkan badan saya yang kotor ini “, ucapnya polos tersipu malu .
Akhirnya mobil mereka melaju menuju rumah Melody . Diperjalanan Melody mendengar tangisan seorang anak kecil yang ternyata dilantarkan kedua orangtuanya . Sungguh hati Melody tersentuh sekaligus hancur saat itu . Tergambar begitu jelas masa kecilnya yang begitu pahit saat sang Ayah tidak mau mengakui dirinya sebagai anak dan melantarkan dia beserta ibunya . Tanpa pikir panjang lagi dia peluk anak kecil tersebut dan mengajaknya untuk tinggal bersamanya .

‘ Jangan menangis lagi ya sayang . Disini ada kakak yang akan selalu menjaga dan menyayangimu “, ucapnya tak dapat menahan airmata . Sedangkan anak kecil itu terus saja menangis dipelukannya . Melihat semua itu ada yang aneh terlihat diwajah Mario .

Setelah pertemuan tersebut , siapa sangka akhirnya membuat Mario dan Melody semakin dekat . Mereka terlihat seperti sepasang kekasih . Tapi betulkah mereka mnjalin hubungan …?
“ Mel , kenapa kamu akhir-akhir ini terlihat murung . Ada apa denganmu “, Tanya Mario beberapa saat yang lalu . Namun , Melody tidak pernah memberikan jawaban yang pasti tentang itu . Sehingga , membuatnya semakin penasaran karena dia tidak mau orang yang dia cintai selalu sedih bila berhadapan dengannya .

Suatu hari Mario kebingungan mencari Melody dimana . Tidak seperti biasanya Melody pergi begitu saja saat mereka sedang makan bersama . Semua ruangan restoran telah dia cari namun tidak pula dia jumpai Melody disana . Berkumandanglah adzan saat itu . Sedikit demi sedikit dia menampakkan senyum mautnya dan segera pergi ke masjid yang tak jauh dari restoran temapat dia dan Melody makan bersama .

“ Ya Allah , entah mengapa setelah sekian lamanya diriku hidup tanpa melihat indahnya dunia . Kenapa akhir-akhir ini sering terlintas dipikiranku , betapa bahagianya hati ini bila bisa melihat indahnya dunia ini . Bisa melihat ayah , ibu , Mario dan yang lainnya “, ucapnya berteteskan airmata sambil terus menggenggam foto almarhumah ibunya tersebut .

Mendengar doa Melody tersebut . Entah mengapa hati Mario tersentuh hingga dia tidak bisa menahan segala perasaannya lalu pergi entah kemana . Selang beberapa lama dari kejadian tersebut , Mario mengajak Melody kesuatu pesta untuk menghibur hati Melody yang dirudung kesedihan . Sesampainya disana , bukannya ketenangan dan kesenangan yang didapat Melody namun hinaan dan cacian karena keadaannya yang buta tersebut . Sehingga mereka para tamu undangan lain merasa bahwa Melody tidak cocok dengan Mario saat itu . Dengan perasaan hancur tak terungkap lagi maka pergilah Melody tanpa menghiraukan Mario yang terus mengejarnya .

“ Melody tunggu aku , Melody…”, teriak Mario saat itu . Namun Melody terus saja berlari hingga akhirnya dia bersimpuh disuatu persimpangan jalan yang sepi .
“ Ya Allah , kenapa mereka menghinaku . Tidak tahukah mereka bahwa aku juga tidak ingin seperti ini . Hidup dalam kegelapan dan kesepian tanpa bisa melihat indahnya dunia “, ucapnya pilu . Bertambah pilulah hati Mario mendengar keluh kesah wanita yang dicintainya . Tanpa terasa airmata telah jatuh dipipinya . Dia pun pergi karena tidak ingin Melody mendengar tangisnya .

Seminggu dari kejadian yang memilukan tersebut . Datanglah kabar dari rumah sakit bahwa ada seseorang yang bersedia mendonorkan matanya serta membiayai semua biaya pengoperasiannya . Mentari seakan tersenyum serta mataharipun begitu hangat terasa saat itu . Tanpa membuang waktu akhirnya Melody menjalankan operasi mata tersebut . Walaupun hatinya gelisah karena selama operasi itu mau berlangsung hingga berjalan , dia tidak mendengar kalau Mario ada menemaninya .

Setelah menunggu beberapa jam akhirnya operasi tersebut selesai dan berjalan dengan baik . Dibuka mata Melody sedikit demi sedikit . Secerca cahaya menyelinap masuk menembus matanya . Pertama-tama memang masih terasa buram namun lama kelamaan Melody benar-benar bisa melihat indahnya dunia sasat itu . Tiada yang bisa dia ungkapkan mengenai bahagianya dia saat itu. Namun satu yang terus mengganggu pikirannya . Ya Mario . dia terus saja mencari Mario . Hingga akhirnya seorang suster memberikan surat yang ternyata surat itu adalah surat dari Mario
Dengan perasan yang tak tentu Melody membuka dan membaca surat tersebut . Setelah beberapa lama …

“ Tidaaak …, Mario jangan tinggalkan aku ...? “, ucapnya lalu pingsan tak sadarkan diri .