BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 09 Mei 2012

Green School (Lia Safitri): Bercocok Tanam di Sekolah


Minggu, 20 Februari 2011, di Halaman Koran Ripos GSJee

Pemenang terbaik tiga dalam tulisan bertajuk lingkungan 500 kata. Mendapatkan Piagam dan Souvenir cantik dari Ripos.


Kebanyakan orang akan berprasangka bahwa sekolah di SMAN Pintar, aktivitasnya hanya belajar dan belajar. Yah, biarpun begitu. Jangan salah dulu, meski waktu pelajaran mulai dari jam 07.00-14.45 WIB,  lalu ekskul hingga jam 17.00 WIB, kami tetap merasa enjoy dan happy melalui hari-hari kami. Sebab prinsip kami dalam belajar adalah “belajar sambil bermain “. Sehingga kami tetap bisa menyerap semua pelajaran tanpa merasa jenuh dan bosan.

Terutama ketika tengah mengikuti pelajaran Muatan Lokal (Mulok) setiap minggunya
Kegiatan Mulok memberikan kesan tersendiri bagi kami. Apalagi saat panen tiba, wah asyik banget deh, mau tahu ceritanya. ok listen to me.



Kegiatan muatan lokal kami adalah bercocok tanam. Tepatnya menanam berbagai jenis tanaman yang bermanfaat seperti menanam jagung, kacang tanah, timun, tomat, cabai, ketela rambat, ubi kayu, dan semester ini kami menanam semangka, kacang panjang dan cabai.

Tanaman tersebut kami tanam di halaman sekolah. Dulunya halaman itu merupakan hutan. Namun berkat kesabaran dan keuletan kami. terutama  “sang perintis”. Sebutan  untuk angkatan pertama SMAN Pintar yang mengelola halamant tersebut. Maka  sekarang telah berubah menjadi tempat yang bisa dikatakan layak untuk ditinggali.

Bercocok tanam merupakan salah satu kegiatan sekolah kami yang sangat menyenangkan dan sangat membantu kami dalam melepaskan segala kejenuhan saat belajar di kelas.

Sayangnya hanya seminggu sekali. Jujur, saat jadwal Mulok kami semua senang karena bisa terjun kelapangan tempat bercocok tanam sambil membawa alat seadanya serta mengenakan pakaian bebas tapi tetap sopan.
Banyak sekali hal-hal yang bisa kami lakukan di sana, selain belajar bagaiman cara bercocok tanam yang baik mulai dari cara mencangkul, mengolah lahan yang baik, bagaimana cara memberi pupuk yang baik untuk tanaman, cara menyemai tanaman, sampai cara-cara memanen tanaman .

Apalagi guru Mulok kami, bapak Wiwin Satriadi terkenal sebagai guru yang baik dan sabar dalam membimbing kami. Kami pun tidak pernah dilarang bermain-main atau bercerita tentang apapun asalkan tidak melalaikan pekerjaan kami.

Saat bercocok tanam memang betul-betul kami manfaatkan untuk melepaskan segala rasa yang tersimpan entah itu kekesalan, kejenuhan ataupun kebahagiaan. Kegiatan Mulok seperti terapi jiwa bagi kami yang selalu sibuk belajar selama enam hari dalam seminggu.

Jadi tidak heran lagi saat Mulok tiba rata-rata siswa-siswi SMAN Pintar sudah duduk bergerombol, bekerja sambil mengobrol tentang berbagai hal. Baik masalah pelajaran, sekolah, teman, dan kehidupan yang lain . Pokoknya seru banget dech .Apalagi jika tiba jam Mulok ini kami selalu pulang lebih awal dari jam yang telah ditentukan biar bisa beristirahat. Tapi kami menggunakan waktu istirahat itu dengan berkumpul untuk makan dan minum bersama-sama. Di sekolah ini memang sangat ditekankan kekompakan dan silaturahmi yang kuat .
Seperti yang saya katakan yang paling menyenangkan adalah di saat panen tiba. pokoknya tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata . Karena disaat panen tiba bukan hanya kami para siswa/siswi  yang diizinkan panen tapi para guru-guru, kepala sekolah bahkan satpam juga ikut memanen. Sehingga menambah seru suasana.

Selain itu, kegiatan di SMAN Pintar yang lainnya adalah pengembangan diri, ekskul, Pramuka, PMR, dan sebagainya. Semuanya memang memberikan sejuta cerita bagiku dan teman-temanku yang lain. Salam manis dari kami, siswa-siswi SMAN Pintar***

SMAN Pintar Bentuk Program Cinta Lingkungan


Selasa, 14 Februari 2012, di Halaman Ripos GSJee


   GLOBAL Warming yang melanda dunia telah meresahkan berbagai segi kehidupan makhluk. Hal ini terlihat dengan bertambah panasnya cuaca dan suhu atmosfer bumi yang secara otomatis mempengaruhi berbagai sektor kehidupan makhluk yang ada di Bumi.

   Menyikapi hal tersebut, pihak sekolah SMAN Pintar Kabupaten Kuansing menggalakkan berbagai macam program cinta lingkungan dan penghijauan. Berawal dari program One Man One Tree yang dilaksanakan pada Juli 2011 lalu dengan tema SMAN Pintar Kabupaten Kuansing Peduli Lingkungan. Kemudian disusul dengan pembaharuan program One Man One Tree dengan tema  SMAN Pintar Memantapkan Green School yang dilaksanakan pada Desember 2011 lalu.

   Dan  kini hadir Kegiatan Cinta Lingkungan SMAN Pintar dengan Pembimbing Akademik (PA) sebagai komponen utamanya.  Terlepas dari tugas utamanya yaitu, membimbing anak didik dan anak
didik pun membantu tugas PA dalam bidang tertentu yang diharapkan dapat memajukan pendidikan dan mencerdaskan sisiwa siswi SMAN Pintar. Selain itu PA juga di harapkan mampu membentuk kepribadian berkarakter, berhawa positif dan kreatif dibarengi cinta akan lingkungan.

   “Dengan cinta kita bisa menumbuhkan rasa. Untuk itu, cintailah semua yang ada disekelilingmu dan pedulilah pada mereka,” Ujar Delfira Yusrila Dewi, Guru Bahasa Indonesia saat mengajar di kelas XII IPA 2.

   Setiap PA membimbing 8-9 siswa. Pembentukan PA ini dimaksimalkan dengan keikutsertaan dalam program cinta lingkungan. Selain mata pelajaran Muatan Lokal ( Mulok ) yang menitikberatkan penghijauan dan pelestarian alam sekitar.

   Kini setiap hari Sabtu, seminggu sekali PA berperan dalam program Cinta Lingkungan. Biasanya setiap PA beserta anak didiknya diberikan lokasi tertentu di sekitar sekolah, dan diberi kebebasan dalam melakukan penghijauan, serta pelestarian lingkungan.  

   “Untuk menyelamatkan dunia dari pengaruh Global Warming kita hanya membutuhkan kesadaran. Selebihnya hanya sebagai pemacu dalam melaksanakan penghijauan untuk dunia,”  Ucap Susanti siswi XII IPA 1 SMAN Pintar. (lia-gsj Kuansing/new)

GSJee News: Gerakan Cinta Lingkungan SMAN Pintar


Senin, 27 Februari 2012, di Halaman Koran Ripos GSJee


   BERDIAM diri tidak akan mengubah keadaan apapun. Perbuatan yang akan memberikan cerminan sebagai hasil dari usaha yang dilakukan. Tanpa usaha tidak akan memperoleh apa yang diinginkan. Sama hal dengan SMAN Pintar Kuansing yang tak mau berdiam diri menunggu suatu keajaiban terjadi. Mengubah dan mengembalikan yang hilang menjadi kembali muncul.
    Aplikasi dari cerminan tersebut adalah dunia telah kehilangan paru-paru kehidupan yang merupakan nyawa semua makhluk hidup. Kegersangan dan polusi tak dapat dielakkan lagi. Berevolusi cepat di berbagai sektor kehidupan mahluk.


   “Mengembalikan nafas kehidupan semua makhluk sudah sewajarnya dilakukan dan diusahakan,” ujar Kepala Sekolah SMAN Pintar, Familus SPd.


   “ Berulang kali SMAN Pintar Kuansing menggalakkan dan mengevaluasi setiap program lingkungan yang telah berjalan sebelumnya. Menjadi tonggak acuan bagi yang lain agar mengetahui arti pentingnya kehijauan dan kesegaran bagi kehidupan masa depan,” tambahnya.


   Sabtu, (18/02) lalu sekitar pukul 08.00 wib gerakan cinta lingkungan SMAN Pintar berlangsung. Suatu gerakan cinta lingkungan yang menyertakan wali murid dari siswa SMAN Pintar untuk ikut berpartisipasi dan turun langsung kelapangan demi menghijaukan lingkungan sekolah. Hal itu membuktikan bahwa telah terjalin silatuhrahmi dan hubungan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan wali murid.


   Sebelum memulai kegiatan tersebut, Kepala Sekolah SMAN Pintar memberikan arahan kepada para wali murid yang hadir pada saat itu. Pembuakaan acara dilakukan di Musholla Miftahul Jannah SMAN Pintar.
“Hal tersebut bertujuan mengenalkan dan membentuk formasi pembagian tugas gerakan cinta lingkungan dalam mendapatkan hasil yang maksimal dan berjalan lancar dari awal hingga akhir kegiatan,” ucap Suhelmon, Guru Agama SMAN Pintar.


   Tanpa membuang waktu semua wali murid segera menuju lokasi yang telah diberitahukan sebelumnya saat arahan tersebut. Dengan dibimbing Pendidik Akademik (PA) para siswa dan wali murid bersama-sama membersihkan lingkungan sekolah. Bermodalkan alat seadanya yang dibawa para wali murid dari rumah masing-masing, segera alat-alat itu melibas habis rerumputan liar ataupun benalu lain di sepanjang lingkungan sekolah.(lia-gsj kuansing)

GSJ News: SMAN Pintar pun Peduli Lingkungan


Minggu, 17 April 2011, di Halaman Koran Ripos


Kondisi alam sekarang sangat jauh dari a yang diharapkan. Dimana-mana polusi, udara kotor, debu, terutama asap kendaraan ada di mana-mana. Belum lagi pabrik-pabrik atau perusahaan industri yang membuang limbah sembarangan. Semua itu membawa dampak negatif yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan alam sekitarnya, baik lingkungan biotik maupun abiotik. 


“Sebagai manusia yang akan merasakan dampak dari pengaruh tersebut, seyogianya kesadaran untuk memperbaiki alam tersebut ditanamkan dari sekarang.  Meski semua itu tidak mudah, pasti akan ada jalan bila mau berusaha,” ucap  Delfira Yusrila Dewi, Guru Bahasa Indonesia SMAN Pintar saat di wawancarai pekan lalu.




Untuk itu, pelajar SMAN Pintar telah mulai menyelamatkan alam tersebut dengan beberapa cara, walau hanya dalam lingkup yang masih terbilang kecil.



Kampus  SMAN Pintar yang baru merupakan awal yang baik  untuk melaksanakan niat tersebut.  Awal penanaman pohon  yang bertajuk  One Man One Tree sukses dilaksanakan saat peresmian SMAN Pintar pada Kamis, (24/2) lalu. Acara itu dihadiri oleh Bupati Kuansing, Ketua DPR, Kadis Pertanian, Kadis Kehutanan, Dekan Fakultas Pertanian dan Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR), pihak PT Arara Abadi, serta dari kalangan pelajar. 



Masing-masing dari mereka menanam pohon buah di depan perkantoran gedung SMAN Pintar. Selanjutnya siswa-siswi akan ditugaskan untuk merawat setiap pohon yang akan ditanamnya.
Pohon yang ditanam tersebut harus betul-betul dirawat sampai tumbuh besar. Sehingga, akan kelihatan pohon siapa yang mati dan pohon siapa yang hidup. Setiap pohon yang ditanam di beri nama seperti nama si penanam, sehingga dengan mudah pohon tersebut di kenali siapa penanamnya.



Setiap tamu yang hadir juga di persilahkan untuk menanam pohon yang sudah disiapkan di lokasi SMAN Pintar. Jadi, di samping menyumbangkan tenaganya dalam menanam pohon, hal ini juga akan membuat kebanggaan tersendiri bagi si penanam, karena pohonnya  akan selalu terawat dengan baik dan atas namanya sendiri.



Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Guru Muatan Lokal SMAN Pintar, Wiwin Satriadi yang mengatakan,” Setiap pohon yang ditanam di halaman SMAN Pintar akan dirawat dengan baik dan akan di atas namakan si penanam,” ujarnya.


One Man One Tree sebenarnya merupakan kelanjutan dari   bentuk kerja sama antara PT Arara Abadi dengan pihak Faperta UIR. Sasaran dari kerja sama tersebut adalah menggalakkan program sejuta pohon. Di Kuansing penanaman tersebut lebih berfokus di Sport Centre dan SMAN  Pintar.


Bibit-bibit yang disumbangkan hasil kerja sama PT Arara Abadi dengan Faperta UIR tersebut berupa tanaman buah, yakni bibit jambu air unggul, yang diharapkan dapat bermanfaat bagi SMAN Pintar. Tidak hanya untuk penghijauan, tetapi juga akan menghasilkan buah yang diharapkan dapat mempunyai daya jual yang tinggi.


Selain bibit jambu air, pihak Dinas Perkebunan Kabupaten Kuantan Singingi juga tergugah untuk menyumbangkan bibit-bibit lain. Bibit-bibit tersebut diantaranya bibit matoa, dan lengkeng. Hal ini tentu saja sangat mendukung program One Man One Tree yang digalakkan oleh SMAN Pintar. Diharapkan dengan adanya bibit-bibit ini, SMAN Pintar bisa menjadi indah, rindang, serta menjual berbagai buah yang berkualitas.


Untuk perawatan, SMAN Pintar memakai pupuk kandang, yang secara suka rela dibawa siswa-siswi saat mereka pulang untuk mengisi liburannya di rumah. Selain itu, OSIS telah merencanakan untuk membuat pupuk kompos dari sampah-sampah yang bisa didaur ulang. Selain dapat meningkatkan kelestarian lingkungan, pengolahan sampah-sampah ini juga dapat mengakibatkan lingkungan menjadi bersih.(lia-gsj/new)

Selasa, 08 Mei 2012

PENGUMUMAN.......

Hm, hm, hm... Sekedar pemberitahuan saja. Semua tulisan yang lia posting ini telah diterbitkan di Halaman Koran Riau Pos. Tepatnya di halaman GSJee Riau Pos. Kalian bisa akses dan mengetahui apa itu GSJee melalui website, greenstudentjournalists.blogspot.com

Beton, Bahan Bangunan Ramah Lingkungan?

Tulisan ini terbit di koran Riau Pos, 6 Mei 2012. Anda bisa melihat dan akses sendiri melalui website greenstudentjournalists.blogspot.com, semua tulisan saya yang telah terbit ada di dalamnya.

Terima kasih

 Makin berkembangnya teknologi maka makin banyak pula perubahan yang dirasakan oleh manusia. Salah satunya yaitu, teknologi bangunan yang menyebabkan makin berkembangnya pula teknologi-teknologi bahan bangunan. Manusia berlomba-lomba untuk menciptakan bahan-bahan bangunan yang efisien dan inovatif. Tujuannya adalah sebagai bahan yang ramah lingkungan agar tidak menimbulkan dampak lingkungan. Salah satu bahan bangunan yang ramah lingkungan yaitu, Beton. Siapa sangka kalau beton ternyata memiliki struktur yang ramah lingkungan.

Tria Marta Gusnisa, salah satu siswi SMAN Pintar Kuansing mengatakan,”Memilih bahan bangunan yang tepat akan sangat bermanfaat bagi kondisi bangunan itu selanjutnya. Untuk itu, pilihlah bahan bangunan yang aman serta berdampak baik bagi lingkungan seperti, Beton,” Ucapnya yakin.

 “Apalagi beton adalah bahan bangunan yang ramah lingkungan,” Tambahnya.

 Hal tersebut ditunjang oleh negara-negara di dunia yang bertambah gencar menggalakan “Gerakan Hijau” untuk meremajakan kembali Bumi kita yang sudah “letih”. Tentunya karena ulah pencemaran dan pengotoran oleh manusia itu sendiri.

Dalam aplikasinya, sebagian besar dengan mengganti alternatif lain dari semua kebutuhan hidup sehari-hari dengan menggunakan bahan, alat dan sebagainya yang tentunya ramah lingkungan.

 Beton merupakan bahan bangunan yang sangat populer digunakan dalam dunia jasa konstruksi. Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Banyak penelitian tentang beton yang sudah dilakukan dan akan terus berlanjut sebagai upaya untuk menjawab tuntutan perkembangan zaman dan kondisi lingkungan.

Diketahui bahwa kekuatan beton banyak dipengaruhi oleh bahan pembentuknya (air, semen dan agregat) sehingga kontrol kualitas dari bahan-bahan tersebut harus diperhatikan dengan seksama agar diperoleh beton sesuai dengan yang diinginkan. Semua hal disebabkan karena semakin bagus kualitas dari suatu Beton bahan bangunan tersebut, maka semakin memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitar yaitu, Ramah Lingkungan. Selain itu, Beton juga memiliki daya jual yang tinggi dan sangat ekonomis.

 Setidaknya dapat dijadikan alternatif baru dalam memulai suatu usaha bangunan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, pondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.

Selain itu, struktur Beton dikenal kuat tetapi ringan, tidak mudah terbakar, tidak mudah runtuh dan tidak lembab, bekerja sebagai alat penstabil suhu, dan menjaga kenyamanan suhu dalam ruangan.

 “Bukan hanya itu saja tetapi juga tidak mengandung bahan pencemar atau zat-zat berbahaya yang tidak sehat dan menjaga iklim mikro yang menyenangkan dalam ruangan (material yang bernapas),” Ucap Dwi Marita Febriawati, FKIP Fisika Universitas Riau.

Ditambah lagi, memiliki ukuran-ukuran dan bentuk yang tepat maka mudah untuk diletakan, permukaan dinding yang telah jadi mudah diproses karena sama dan keras serta mudah di bor. Maka masalah arsitektural dapat dipecahkan.