BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 23 November 2012









BAGI YANG BERMINAT SEGERA HUBUNGI KONTAK PERSON YANG TELAH TERCANTUM. KAMI MENERIMA SEMUA PESANAN TERMASUK TIDAK BERJENIS RAJUTAN SEKALIPUN. HARGA PABRIK/SEPEREMPAT HARGA JUAL PASAR. SEMUA DESAIN BISA DIBUAT ATAU KAMI YANG MENDESAIN. ASAL ADA MODAL DAN ANDA INGIN BEKERJASAMA DENGAN KAMI, SEMUA AKAN BERJALAN LANCAR!

TTD
LIA WULAN SAFITRI-PR,GSJ

Rabu, 19 September 2012

Peran Jeruk Bagi Lingkungan


Green Student Journalists

Terbit di Koran Ripos, Riau Pos Pekanbaru, 9 September 2012 lalu

Bisa dilihat/di akses di website “greenstudentjournalists.blogspot.com atau liawulansafitri.blogspot.com/prettygood.blogspot.com”



Jeruk:  Jeruk merupakan salah satu buah yang sudah dikenal masyarakat. Selain mengandung vitamin C juga bisa menyembuhkan beberapa penyakit.(Ft.Lia_GSJ)


Peran Jeruk Bagi Lingkungan

Jeruk merupakan salah satu buah yang sudah dikenal masyarakat. Selain mengandung vitamin C juga bisa menyembuhkan beberapa penyakit, yaitu menurunkan kolesterol, menyembuhkan bibir pecah-pecah, sariawan dan lainnya.

Buah ini merupakan salah satu jenis buah paling popular di belahan dunia manapun. Rasanya yang variatif, mulai dari manis, asam, hingga campuran keduanya. Sehingga membuat buah ini mudah akrab dengan lidah masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia.

“Terlebih tak cuma buahnya saja yang bermanfaat dan halal dikonsumsi. Kulit jeruk pun bermanfaat bagi kehidupan manusia,” kata Dedeh Srigayanti, mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jurusan Ilmu Komunikasi dan Humas sambil tersenyum.

“Bagian buah jeruk yang sering terlupakan ini dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil,”tambahnya.

Dunia teknologi yang semakin canggih telah membuka wahana baru tentang semua itu. Membuka cakrawala melakukan eksperimen sesuatu yang telah Allah SWT ciptakan. Karena semua sumber daya alam yang telah Allah ciptakan tentu ada manfaatnya bagi kehidupan manusia itu sendiri.

Menimbang saat ini kondisi lingkungan juga semakin buruk akibat penggunaan bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan. Sehingga jumlahnya semakin lama sudah mulai menipis. Bagitu banyak dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan bahan bakar ini, salah satunya yang menjadi masalah global dan perlu penanganan segera yaitu mengenai isu global warming.

“Dampak ini tidak hanya berpengaruh terhadap keadaan lingkungan saja, namun juga berdampak terhadap kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi,” sambung Melani Imelda Dahlia yang juga Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan Ilmu Komunikasi dan Humas meyakinkan.

Kulit jeruk ini ternyata mengandung minyak atsiri yang mudah menguap dan terbakar. Minyak atsiri yang telah diketahui sangat baik sebagai alternatif bahan bakar  yang ramah lingkungan. Sehingga  nantinya diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil. Bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis tentunya.    Dari kulit jeruk itu juga terdapat sebuah bahan kimia bernama limonene yang bisa digunakan untuk keperluan kosmetik dan produk kebersihan.

Saat ini para ahli tengah mengembangkan segala kemungkinan untuk menggantikan bahan bakar minyak yang semakin lama semakin habis. Selain itu semakin meroketnya harga bahan bakar, membuat banyak orang berlomba-lomba untuk menemukan bahan bakar alternatif.

Winda Hidayatul Habibah, Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jurusan Biologi mengatakan, semua tidak terlepas dari ulah manusia itu sendiri. Akibat kerakusan segelumit manusia di belahan bumi ini, semua lapisan masyarakat dunia merasakannya.
“Sehingga dibutuhkan alternatif untuk memanipulasi hal tersebut. Tentunya semua adalah bahan yang ramah lingkungan. Agar global warming dapat dicegah,” ujarnya lagi.

Kulit jeruk dipilih karena hampir di seluruh dunia mengkonsumsi jeruk. Apalagi Brazil yang terkenal sebagai negara penghasil jus jeruk terbesar di dunia. Dari sini saja terdapat sekitar 8 juta ton kulit jeruk yang terbuang sia-sia.

Selain kulit jeruk, beberapa limbah lain yang bisa diproduksi menjadi bahan bakar alternatif diantaranya jerami, kerang, kulit apel, kopi, dan padi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang kulit jeruk. Supaya potensi minyak atsiri yang ada di dalam kulit jeruk dapat di dimanfaatkan kepada masyarakat, sehingga dapat membantu mengatasi masalah tentang bahan bakar.(lia-gsj/dac)
Posted in: GSJ News
Note: Format asli ada di alamat di atas.

Minggu, 22 Juli 2012

Minyak Jarak, BBM Alternatif Ramah Lingkungan

Terbit 1 Juli 2012 - 09.07 WIB > Dibaca 722 kali, Ripos, Pekanbaru

INDONESIA sangat banyak memiliki varian tumbuhan yang menghasilkan minyak, mulai dari kelapa, kelapa sawit, jarak, dan masih banyak tumbuhan lain yang menghasilkan minyak. Tumbuh-tumbuhan ini belum dimanfaatkan dengan baik. Hal ini terutama tidak adanya penelitian teknologi terkait sumber daya hayati ini.

Padahal, bahan bakar alternatif  dari tumbuhan  sudah pasti akan menjadi bahan bakar ramah lingkungan paling dicari di masa depan. Ketika persediaan minyak  bumi dunia semakin sedikit dan harga minyak dunia semakin mahal. Selain itu, minyak ini terbakarnya cenderung sempurna, terbakar teratur dan tanpa jelaga. ‘’Hal yang menarik adalah minyak ini dapat dihasilkan kembali.,’’  ucap siswi SMAN 1 Kabupaten Kuansing, Cyntia Novanda.

Sampai saat ini, pengelolaan terbesar atas tumbuhan adalah kelapa dan kelapa sawit. Namun minyak  dari kedua jenis tumbuhan ini sudah ditetapkan sebagai minyak konsumsi, sehingga tidak ekonomis dijadikan bahan bakar. Selain harga akan lebih besar dijual sebagai bahan makanan, harga di pasar pun cenderung sudah tinggi. Ini menjadikan minyak dari kedua tumbuhan ini tidak ekonomis dan merugikan dikembangkan sebagai bahan bakar alternatif.

Minyak  jarak  adalah minyak yang saat ini dilirik sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan dan dapat diproduksi kembali. Namun sampai saat ini, industri dan perkebunan jarak tidak se-intensif kelapa dan kelapa  sawit,  selain adanya tekanan dari  negara lain berupa kebijakan standarisasi yang mengacu kepada teknologi Eropa dan Amerika.

 Menurut  analisis kimia, bahan bakar beroksigen menimbulkan risiko oksidasi terhadap komponen mesin pemakai, dan kemungkinan oksidasi biologis yang mengakibatkan penyimpanan bahan bakar bio ini lebih sulit dari pada bahan bakar minyak bumi.

“Meskipun demikian, minyak jarak sangat memiliki prospek ke depan yang lebih cerah sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan. Untuk itu, tidak ada  salahnya dikembangkan demi kehidupan yang lebih baik bagi  lingkungan sekitar,” ucap siswi SMAN Pintar Kabupaten Kuansing,  Tria Marta Gusnisa.

Jarak (Ricinus communis) adalah tumbuhan liar setahun (annual) dan biasa terdapat di hutan, tanah kosong, di daerah pantai, namun sering juga dikembangbiakkan dalam perkebunan. Tanaman ini tergolong tanaman perdu, memiliki daun tunggal menjari antara 7 - 9, berdiameter 10-40 cm.

Minyak jarak adalah minyak nabati yang diperoleh dari ekstraksi biji tanaman jarak (Ricinus communis). Dalam bidang farmasi dikenal pula sebagai minyak kastroli. Sejenis tanaman pagar  yang dapat hidup  dan ditanam dimana saja dengan lingkungan tanah yang tidak  suburpun tetap hidup, sehingga pengelolaanya sangat mudah dan tidak perlu biaya yang besar untuk merawatnya.

“Minyak ini serbaguna dan memiliki karakter yang khas secara fisik. Pada suhu ruang minyak jarak berfasa cair dan tetap stabil pada suhu rendah maupun suhu sangat tinggi, “ kata Mahasiswi FKIP Universitas Riau, Dwi Marita Febriani.Minyak jarak diproduksi secara alami dan merupakan trigliserida yang mengadung 90 persen asam ricinoleat. Minyak jarak juga merupakan sumber utama asam sebasat, suatu asam dikarboksilat.(lia-gsj/dac)

Rabu, 18 Juli 2012

Industri Serat Sabut Kelapa Ramah Lingkungan


 Tulisan ini terbit 26 juni 2012 di hal. Ripos, GSJee Pekanbaru
PERKEMBANGAN IPTEK di kancah dunia sudah tidak dapat dipungkiri lagi keberadaannya. Untuk itu, banyak sekali perubahan yang terjadi disekitar kehidupan manusia. Berbagai sektor mata pencaharian manusia adalah dampak dari IPTEK tersebut. Sayangnya, tidak semua  dampak yang dihasilkan adalah positif terutama bagi lingkungan sekitar. Sehingga dibutuhkan alternatif lain agar dihasilkan sesuatu yang ramah lingkungan.
Salah satu dari pengaplikasiannya adalah  sifat  fisika-kimia  serat. Sifat tersebut mengundang kesadaran konsumen untuk kembali ke bahan alami yang tentunya ramah lingkungan.  Serat sabut kelapa salah satunya.
Sifat fisika-kimianya yang dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk, serta dapat  menetralkan keasaman tanah menjadikan  hasil dari serat  sabut kelapa ini mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Sehingga meningkatkan pendapatan petani/pedagang buah kelapa.
 Pemanfaatan sabut kelapa sebagai bahan baku industri ini menjadi komoditi perdagangan. Terbukanya kesempatan kerja baru, yaitu dalam bentuk adanya pedagang pengumpul sabut kelapa serta usaha jasa transportasi.
“Selain itu, digunakan sebagai media  pertumbuhan tanaman hortikultur dan media tanaman rumah kaca. Sehingga, dapat menetralisir efek rumah kaca dan ramah lingkungan,” ucap  Kiprah  Piawi,  Siswi  SMAN Pintar  Kabupaten Kuantan Singingi.
Serat sabut kelapa  dimanfaatkan menjadi bahan baku industri karpet, jok dan dashboard kendaraan,  kasur,  bantal, dan hardboard. Serat  sabut kelapa juga dimanfaatkan untuk pengendalian erosi. Serat sabut kelapa diproses untuk  dijadikan Coir Fiber Sheet  yang digunakan untuk lapisan kursi mobil, Spring Bed dan lain-lain.
“Tidak salah bila orang menyebut kelapa adalah jenis pohon yang serba guna. Mulai dari akar sampai daun dan terutama buahnya. Terutama sabut kelapanya juga dapat dimanfaatkan sebagai alat-alat  industri  dan kebutuhan rumah tangga yang ramah  lingkungan,” ucap Ayu Kumala Rezeki, Siswi SMAN 1  Teluk  Kuantan.(Lia-gsj/dac)

Rabu, 09 Mei 2012

Green School (Lia Safitri): Bercocok Tanam di Sekolah


Minggu, 20 Februari 2011, di Halaman Koran Ripos GSJee

Pemenang terbaik tiga dalam tulisan bertajuk lingkungan 500 kata. Mendapatkan Piagam dan Souvenir cantik dari Ripos.


Kebanyakan orang akan berprasangka bahwa sekolah di SMAN Pintar, aktivitasnya hanya belajar dan belajar. Yah, biarpun begitu. Jangan salah dulu, meski waktu pelajaran mulai dari jam 07.00-14.45 WIB,  lalu ekskul hingga jam 17.00 WIB, kami tetap merasa enjoy dan happy melalui hari-hari kami. Sebab prinsip kami dalam belajar adalah “belajar sambil bermain “. Sehingga kami tetap bisa menyerap semua pelajaran tanpa merasa jenuh dan bosan.

Terutama ketika tengah mengikuti pelajaran Muatan Lokal (Mulok) setiap minggunya
Kegiatan Mulok memberikan kesan tersendiri bagi kami. Apalagi saat panen tiba, wah asyik banget deh, mau tahu ceritanya. ok listen to me.



Kegiatan muatan lokal kami adalah bercocok tanam. Tepatnya menanam berbagai jenis tanaman yang bermanfaat seperti menanam jagung, kacang tanah, timun, tomat, cabai, ketela rambat, ubi kayu, dan semester ini kami menanam semangka, kacang panjang dan cabai.

Tanaman tersebut kami tanam di halaman sekolah. Dulunya halaman itu merupakan hutan. Namun berkat kesabaran dan keuletan kami. terutama  “sang perintis”. Sebutan  untuk angkatan pertama SMAN Pintar yang mengelola halamant tersebut. Maka  sekarang telah berubah menjadi tempat yang bisa dikatakan layak untuk ditinggali.

Bercocok tanam merupakan salah satu kegiatan sekolah kami yang sangat menyenangkan dan sangat membantu kami dalam melepaskan segala kejenuhan saat belajar di kelas.

Sayangnya hanya seminggu sekali. Jujur, saat jadwal Mulok kami semua senang karena bisa terjun kelapangan tempat bercocok tanam sambil membawa alat seadanya serta mengenakan pakaian bebas tapi tetap sopan.
Banyak sekali hal-hal yang bisa kami lakukan di sana, selain belajar bagaiman cara bercocok tanam yang baik mulai dari cara mencangkul, mengolah lahan yang baik, bagaimana cara memberi pupuk yang baik untuk tanaman, cara menyemai tanaman, sampai cara-cara memanen tanaman .

Apalagi guru Mulok kami, bapak Wiwin Satriadi terkenal sebagai guru yang baik dan sabar dalam membimbing kami. Kami pun tidak pernah dilarang bermain-main atau bercerita tentang apapun asalkan tidak melalaikan pekerjaan kami.

Saat bercocok tanam memang betul-betul kami manfaatkan untuk melepaskan segala rasa yang tersimpan entah itu kekesalan, kejenuhan ataupun kebahagiaan. Kegiatan Mulok seperti terapi jiwa bagi kami yang selalu sibuk belajar selama enam hari dalam seminggu.

Jadi tidak heran lagi saat Mulok tiba rata-rata siswa-siswi SMAN Pintar sudah duduk bergerombol, bekerja sambil mengobrol tentang berbagai hal. Baik masalah pelajaran, sekolah, teman, dan kehidupan yang lain . Pokoknya seru banget dech .Apalagi jika tiba jam Mulok ini kami selalu pulang lebih awal dari jam yang telah ditentukan biar bisa beristirahat. Tapi kami menggunakan waktu istirahat itu dengan berkumpul untuk makan dan minum bersama-sama. Di sekolah ini memang sangat ditekankan kekompakan dan silaturahmi yang kuat .
Seperti yang saya katakan yang paling menyenangkan adalah di saat panen tiba. pokoknya tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata . Karena disaat panen tiba bukan hanya kami para siswa/siswi  yang diizinkan panen tapi para guru-guru, kepala sekolah bahkan satpam juga ikut memanen. Sehingga menambah seru suasana.

Selain itu, kegiatan di SMAN Pintar yang lainnya adalah pengembangan diri, ekskul, Pramuka, PMR, dan sebagainya. Semuanya memang memberikan sejuta cerita bagiku dan teman-temanku yang lain. Salam manis dari kami, siswa-siswi SMAN Pintar***

SMAN Pintar Bentuk Program Cinta Lingkungan


Selasa, 14 Februari 2012, di Halaman Ripos GSJee


   GLOBAL Warming yang melanda dunia telah meresahkan berbagai segi kehidupan makhluk. Hal ini terlihat dengan bertambah panasnya cuaca dan suhu atmosfer bumi yang secara otomatis mempengaruhi berbagai sektor kehidupan makhluk yang ada di Bumi.

   Menyikapi hal tersebut, pihak sekolah SMAN Pintar Kabupaten Kuansing menggalakkan berbagai macam program cinta lingkungan dan penghijauan. Berawal dari program One Man One Tree yang dilaksanakan pada Juli 2011 lalu dengan tema SMAN Pintar Kabupaten Kuansing Peduli Lingkungan. Kemudian disusul dengan pembaharuan program One Man One Tree dengan tema  SMAN Pintar Memantapkan Green School yang dilaksanakan pada Desember 2011 lalu.

   Dan  kini hadir Kegiatan Cinta Lingkungan SMAN Pintar dengan Pembimbing Akademik (PA) sebagai komponen utamanya.  Terlepas dari tugas utamanya yaitu, membimbing anak didik dan anak
didik pun membantu tugas PA dalam bidang tertentu yang diharapkan dapat memajukan pendidikan dan mencerdaskan sisiwa siswi SMAN Pintar. Selain itu PA juga di harapkan mampu membentuk kepribadian berkarakter, berhawa positif dan kreatif dibarengi cinta akan lingkungan.

   “Dengan cinta kita bisa menumbuhkan rasa. Untuk itu, cintailah semua yang ada disekelilingmu dan pedulilah pada mereka,” Ujar Delfira Yusrila Dewi, Guru Bahasa Indonesia saat mengajar di kelas XII IPA 2.

   Setiap PA membimbing 8-9 siswa. Pembentukan PA ini dimaksimalkan dengan keikutsertaan dalam program cinta lingkungan. Selain mata pelajaran Muatan Lokal ( Mulok ) yang menitikberatkan penghijauan dan pelestarian alam sekitar.

   Kini setiap hari Sabtu, seminggu sekali PA berperan dalam program Cinta Lingkungan. Biasanya setiap PA beserta anak didiknya diberikan lokasi tertentu di sekitar sekolah, dan diberi kebebasan dalam melakukan penghijauan, serta pelestarian lingkungan.  

   “Untuk menyelamatkan dunia dari pengaruh Global Warming kita hanya membutuhkan kesadaran. Selebihnya hanya sebagai pemacu dalam melaksanakan penghijauan untuk dunia,”  Ucap Susanti siswi XII IPA 1 SMAN Pintar. (lia-gsj Kuansing/new)

GSJee News: Gerakan Cinta Lingkungan SMAN Pintar


Senin, 27 Februari 2012, di Halaman Koran Ripos GSJee


   BERDIAM diri tidak akan mengubah keadaan apapun. Perbuatan yang akan memberikan cerminan sebagai hasil dari usaha yang dilakukan. Tanpa usaha tidak akan memperoleh apa yang diinginkan. Sama hal dengan SMAN Pintar Kuansing yang tak mau berdiam diri menunggu suatu keajaiban terjadi. Mengubah dan mengembalikan yang hilang menjadi kembali muncul.
    Aplikasi dari cerminan tersebut adalah dunia telah kehilangan paru-paru kehidupan yang merupakan nyawa semua makhluk hidup. Kegersangan dan polusi tak dapat dielakkan lagi. Berevolusi cepat di berbagai sektor kehidupan mahluk.


   “Mengembalikan nafas kehidupan semua makhluk sudah sewajarnya dilakukan dan diusahakan,” ujar Kepala Sekolah SMAN Pintar, Familus SPd.


   “ Berulang kali SMAN Pintar Kuansing menggalakkan dan mengevaluasi setiap program lingkungan yang telah berjalan sebelumnya. Menjadi tonggak acuan bagi yang lain agar mengetahui arti pentingnya kehijauan dan kesegaran bagi kehidupan masa depan,” tambahnya.


   Sabtu, (18/02) lalu sekitar pukul 08.00 wib gerakan cinta lingkungan SMAN Pintar berlangsung. Suatu gerakan cinta lingkungan yang menyertakan wali murid dari siswa SMAN Pintar untuk ikut berpartisipasi dan turun langsung kelapangan demi menghijaukan lingkungan sekolah. Hal itu membuktikan bahwa telah terjalin silatuhrahmi dan hubungan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan wali murid.


   Sebelum memulai kegiatan tersebut, Kepala Sekolah SMAN Pintar memberikan arahan kepada para wali murid yang hadir pada saat itu. Pembuakaan acara dilakukan di Musholla Miftahul Jannah SMAN Pintar.
“Hal tersebut bertujuan mengenalkan dan membentuk formasi pembagian tugas gerakan cinta lingkungan dalam mendapatkan hasil yang maksimal dan berjalan lancar dari awal hingga akhir kegiatan,” ucap Suhelmon, Guru Agama SMAN Pintar.


   Tanpa membuang waktu semua wali murid segera menuju lokasi yang telah diberitahukan sebelumnya saat arahan tersebut. Dengan dibimbing Pendidik Akademik (PA) para siswa dan wali murid bersama-sama membersihkan lingkungan sekolah. Bermodalkan alat seadanya yang dibawa para wali murid dari rumah masing-masing, segera alat-alat itu melibas habis rerumputan liar ataupun benalu lain di sepanjang lingkungan sekolah.(lia-gsj kuansing)

GSJ News: SMAN Pintar pun Peduli Lingkungan


Minggu, 17 April 2011, di Halaman Koran Ripos


Kondisi alam sekarang sangat jauh dari a yang diharapkan. Dimana-mana polusi, udara kotor, debu, terutama asap kendaraan ada di mana-mana. Belum lagi pabrik-pabrik atau perusahaan industri yang membuang limbah sembarangan. Semua itu membawa dampak negatif yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan alam sekitarnya, baik lingkungan biotik maupun abiotik. 


“Sebagai manusia yang akan merasakan dampak dari pengaruh tersebut, seyogianya kesadaran untuk memperbaiki alam tersebut ditanamkan dari sekarang.  Meski semua itu tidak mudah, pasti akan ada jalan bila mau berusaha,” ucap  Delfira Yusrila Dewi, Guru Bahasa Indonesia SMAN Pintar saat di wawancarai pekan lalu.




Untuk itu, pelajar SMAN Pintar telah mulai menyelamatkan alam tersebut dengan beberapa cara, walau hanya dalam lingkup yang masih terbilang kecil.



Kampus  SMAN Pintar yang baru merupakan awal yang baik  untuk melaksanakan niat tersebut.  Awal penanaman pohon  yang bertajuk  One Man One Tree sukses dilaksanakan saat peresmian SMAN Pintar pada Kamis, (24/2) lalu. Acara itu dihadiri oleh Bupati Kuansing, Ketua DPR, Kadis Pertanian, Kadis Kehutanan, Dekan Fakultas Pertanian dan Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR), pihak PT Arara Abadi, serta dari kalangan pelajar. 



Masing-masing dari mereka menanam pohon buah di depan perkantoran gedung SMAN Pintar. Selanjutnya siswa-siswi akan ditugaskan untuk merawat setiap pohon yang akan ditanamnya.
Pohon yang ditanam tersebut harus betul-betul dirawat sampai tumbuh besar. Sehingga, akan kelihatan pohon siapa yang mati dan pohon siapa yang hidup. Setiap pohon yang ditanam di beri nama seperti nama si penanam, sehingga dengan mudah pohon tersebut di kenali siapa penanamnya.



Setiap tamu yang hadir juga di persilahkan untuk menanam pohon yang sudah disiapkan di lokasi SMAN Pintar. Jadi, di samping menyumbangkan tenaganya dalam menanam pohon, hal ini juga akan membuat kebanggaan tersendiri bagi si penanam, karena pohonnya  akan selalu terawat dengan baik dan atas namanya sendiri.



Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Guru Muatan Lokal SMAN Pintar, Wiwin Satriadi yang mengatakan,” Setiap pohon yang ditanam di halaman SMAN Pintar akan dirawat dengan baik dan akan di atas namakan si penanam,” ujarnya.


One Man One Tree sebenarnya merupakan kelanjutan dari   bentuk kerja sama antara PT Arara Abadi dengan pihak Faperta UIR. Sasaran dari kerja sama tersebut adalah menggalakkan program sejuta pohon. Di Kuansing penanaman tersebut lebih berfokus di Sport Centre dan SMAN  Pintar.


Bibit-bibit yang disumbangkan hasil kerja sama PT Arara Abadi dengan Faperta UIR tersebut berupa tanaman buah, yakni bibit jambu air unggul, yang diharapkan dapat bermanfaat bagi SMAN Pintar. Tidak hanya untuk penghijauan, tetapi juga akan menghasilkan buah yang diharapkan dapat mempunyai daya jual yang tinggi.


Selain bibit jambu air, pihak Dinas Perkebunan Kabupaten Kuantan Singingi juga tergugah untuk menyumbangkan bibit-bibit lain. Bibit-bibit tersebut diantaranya bibit matoa, dan lengkeng. Hal ini tentu saja sangat mendukung program One Man One Tree yang digalakkan oleh SMAN Pintar. Diharapkan dengan adanya bibit-bibit ini, SMAN Pintar bisa menjadi indah, rindang, serta menjual berbagai buah yang berkualitas.


Untuk perawatan, SMAN Pintar memakai pupuk kandang, yang secara suka rela dibawa siswa-siswi saat mereka pulang untuk mengisi liburannya di rumah. Selain itu, OSIS telah merencanakan untuk membuat pupuk kompos dari sampah-sampah yang bisa didaur ulang. Selain dapat meningkatkan kelestarian lingkungan, pengolahan sampah-sampah ini juga dapat mengakibatkan lingkungan menjadi bersih.(lia-gsj/new)