BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 22 Maret 2012

Mengarungi Alam, menjelajahi sejarah kehidupan H2C (Happy Hiking in Chevron)Mengarungi Alam, menjelajahi sejarah kehidupan H2C (Happy Hiking in Chevron)

Hidup adalah mengenal. Dengan mengenal kita akan belajar untuk mengerti dan mempelajari arti dibalik keterbatasan yang terdapat di dalamnya. Lingkungan sekitar tempat suatu makhluk hidup adalah suatu tempat yang harus kita kenali sebelum menapakkan diri ke kancah dunia. Terutama alam sekitar kehidupan yang sebenarnya adalah paru-paru kehidupan makhluk hidup. Kehijauan dan kesegaran yang dihasilkannya mampu memberikan harmoni kehidupan di berbagai segi kehidupan makhluk. Kegiatan H2C (Happy Hiking in Chevron) bekerja sama dengan PT Chevron Pacific Indonesia yang merupakan kegiatan hiking sesuai namanya ini telah menghembuskan nafas dan kesegaran baru dalam kehidupan dunia. Sebuah Kegiatan menelusuri, menjelajah, mengenal serta mengaplikasikan kehidupan alam sekitar dengan mengenal kawasan hutan CPI Duri Kabupaten Bengkalis. Minggu, (19/02) sekitar pukul 07.00 WIB, BUS Chevron telah menanti rombongan GREENStudent Journalists (GSJee) luar kota Pekanbaru di Rumbai Camp. Terdiri dari 20 peserta berasal dari Pelalawan, Siak dan Kuansing. Selebihnya adalah peserta dari kota Pekanbaru yang berangkat dari Riau Pos. Semua berjumlah 50 peserta yang sebelumnya telah diseleksi melalui quisioner. Sepanjang perjalanan, rasa penasaran akan sebuah pengalaman dan petualangan baru di depanku terus mengusik. Senyum mengembang ketika BUS berhenti di suatu tempat bernama Kandis. “Kandis ini merupakan suatu tempat wajib berhentinya BUS Chevron,” Ujar Okta Heri Fandy, Staf Tim Communications CPI. “Hal ini dilakukan dengan memberikan waktu 15 menit untuk beristirahat dan melakukan tukar travel. Semua dimaksudkan demi keselamatan bersama,” tambahnya. Sekitar 11.00 WIB rombongan GREENStudent Journalist (GSJee) tiba di Multi Perpers Room, Duri Kabupaten Bengkalis. Aku tertegun mendengar persentasi tiga orang presentator yang mempersentasikan sekitar Chevron dan segala aspek yang ada di dalamnya yaitu, Beldi Yommi, Tiva Permata dan Syaifuddin Abdullah. “Chevron Corp merupakan perusahaan energi terbesar kedua di Amerika dan ketiga di dunia. Chevron Corp ini terdiri atas 180 negara dengan 53.000 karyawan, Indo-Asia (Filiphina) 7300 karyawan dengan pusat Jakarta serta CPI 5100 karyawan sebagai penghasil geothermal,” ucap Syariffuddin Abdullah, salah satu presentator Multi Perpers Room. “Wilayah operasi PT Chevron Pacific Indonesia yang tersebar di tujuh kota besar Provinsi Riau yaitu, Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu dan Kota Dumai merupakan bukti nyata dari perindustrian minyak yang merupakan sumber penghasilan Negara Indonesia,” tambahnya. Produksi Chevron pun membentuk grafik yang sngat signifikan. Tahun 2008 chevron mendapat kontribusi 7,8 % dengan harga $ 72.98 per barrel, sedangkan 6,7 % pada produksi tahun 2009 dengan harga minyak yang menurun $ 64.01 per barrel. Produksi terbesar di indonesia terdapat di Dumai dengan 8 menara bor dan 7 menara perawatan sumur yang mampu menampung 6 juta barrel di tangki penyimpanan. Terdapat 4.200 km jalan, 2.200 km jaringan transmisi dan distribusi listrik di sana dengan kapasitas 588 MW. Sekitar 500 sumur bor dihasilkan per tahun produksi. Afiliasi Chevron di Indonesia sebagai operator dari hubungan kerjasama dengan bpMigas pun sangat efisien dengan kepemilikan aset yang dimiliki bpMigas tersebut. Dengan begitu segala aspek resiko kerugian 100 % adalah tanggungjawab Chevron. Program pengembangan masyarakat dalam mempercepat kemandirian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar dengan sasaran utama yaitu, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan bidang khusus lainnya merupakan program utama kerjasama tersebut selain dari pelestarian lingkungan dan alam sekitar. Cakrawala dunia membuka instingku untuk membuka lebar akan terbukanya sejarah dan fakta baru yang ada di sekitar kehidupan makhluk. Beldi Yommi, presenter Staf Tim Communications CPI mengatakan”Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melindungi manusia dan lingkungan sekitar. Aturan penebangan pohon yang diperhatikan secara detail, melakukan penghijauan (Reboisasi), konservasi terhadap flora dan fauna serta mengarungi dibalik lintasan gajah merupakan beberapa caranya.” Ucapnya yakin. Terlihat dari berkurangnya hutan yang ada di sekitar Chevron. Penghijauan dilakukan dengan melakukan penanaman pohon seperti, pohon Terambesi, Ketapang, Mahoni dll. Akhir tahun 2011 lalu pihak Chevron memilih pohon Terambesi sebagai pohon yang ditanam di sekitar lahan Chevron dengan ketentuan tidak di dekat bangunan infrasstruktur yang ada. Sedangkan pohon yang dapat menghisap dan menghasilkan CO2 dan O2 adalah pohon Mahoni dan Ketapang. Sudah seyogyanya sebagai penikmat dan penghasil Sumber Daya Yang Maha Esa dijaga dan dimanfaatkan demi kepentingan bersama bukan individual. Sadar akan pentingnya hal tersebut, membuka pikiran bahwa sesungguhnya makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya dapat hidup harmonis tanpa saling menyakiti antara satu dengan yang lain. Dapat hidup damai tanpa kekerasan dan rasa takut kehilangan antara sesamanya. Sekitar 13.30 WIB, Jungle Trip Hutan Talang di jelajahi oleh anak GREENStudent Journalists (GSJee). Hiruk pikuk akan senang dan haru bisa menyaksikan dan melihat langsung keadaan hutan sekitar memenuhi penjuru sudut hutan seluas 7,8 ha tersebut. Semua mata tertuju akan keadaan sekitar hutan yang terlihat asri dan terjaga tersebut. Sehingga dengan mudah para rombongan GSJee dapat melalui hutan dan menjelajahinya. Begitupun tempat Canal Gajah tak ketinggalan tuk dikunjungi. Binatang buas banyak terdapat di sekitar hutan Talang Chevron. Babi adalah jenis binatang yang paling banyak terdapat di hutan tersebut. Gajah juga rutin mengunjungi Chevron Camp. Sekitar 3-4 bulan gajah-gajah itu menampakkan diri di sekitar hutan. Lintasan gajah dapat dilihat di Talam, Krakatau. Kunjungan yang sering didatangi gajah seperti, Leuser, Dempo dan Sibayak. Di saat kemunculannya, Satpan Chevron mengawasi setiap pergerakan gajah agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Akhirnya setelah puas menelusuri dan menjelajahi Kawasan Konservasi Hutan Duri dan tempat Canal Gajah yang menghabiskan waktu 2 jam, perjalanan diakhiri dengan menelusuri Duri Steam Flood (DSF) terlebih dahulu. DSF yang merupakan temat kunjungan hanya bagi orang tertentu saja yang telah memenuhi syarat tertentu pula terdiri 18 km panjang dan 8 km lebar yang merupakan tempat penghasil minyak terbesar di dunia. Perjalanan Ke DSF sebagai penutup kegiatan H2C (Happy Hiking in Chevron) ini telah membekali akan sejarah terdapat banyaknya pipa-pipa di sepanjang jalan. Pipa tersebut telah ada sebelum perindustrian minyak dilakukan. Begitupun banyak terdapat sumur-sumur penghasil minyak dengan menginjeksikan minyak ke kulit bumi sampai mencair dan didorong keluar. Meskipun tidak semua sumur dapat menghasilkan minyak tetapi teknologi yang ada telah memberikan perannya dalam memancing minyak itu keluar. Dengan demikian, H2C (Happy Hiking in Chevron) ini merupakan perjalanan yang sangat kompetitif dalam memperluas cakarawala tentang alam maupun perannya terhadap Negara. Selain lebih bisa mengenal alam dan lingkungan sekitar secara reel , Membekali bahwa ternyata Chevron adalah perusahaan yang juga ikut ambil adil dalam pelestarian lingkungan selain dari perannya mensejahterakan masyarakat Indonesia. Dengan begitu akan lebih mencintai kedamaian dan keharmonisan dalam kehidupan.

0 komentar: