BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 04 Maret 2011

DENDAM TERHAPUS ALUNAN SYAHDU ALQUR`AN

Disebuah desa hiduplah seorang pemuda tampan berhati iblis bernama Indra dengan kedua orang tuanya . Kenakalannya serta kekejaman semasa kecil hingga dewasa membuat orang tuanya jatuh miskin dan sangat menderita serta menanggung malu karena perbuatannya . Hingga pada suatu hari Indra diusir dari kampungnya karena melakukan perbuatan yang dianggap tidak dapat di toleransi lagi .

Warga desa : “ Indra keluar kamu , cepat keluar sebelum kami semua menyeret kamu keluar “ , ucap mereka dengan kuat dan berteriak .
Indra : “ Mau apa kalian semua memanggilku “ , ucapnya lantang .
Kepala desa : “ Masih banyak Tanya lagi . Gara-gara perbuatan kamu anak dan cucu saya yang masih dalam kandungan mati bunuh diri . Kamu harus membayarnya , hutang nyawa dibayar nyawa ngerti kamu “ , ucapnya sambil memukul Indra disertai warga desa yang lain .

Ibu Indra : “ Hentikan… Saya mohon jangan bunuh anak saya , bagaimanapun Indra adalah anak saya . Ini permohonan seorang ibu yang telah melahirkannya , saya mohon …. “ , ucapnya memelas dan sujud di hadapan semuanya .

Kepala desa : “ Baiklah kalau begitu tapi Indra harus pergi dari desa ini karena kalau dia masih disini saya akan teringat anak dan cucu saya yang mati mengenaskan . Satu lagi kalau dia mati mayatnya tidak boleh di kuburkan di desa ini karena kita semua tidak sudi menerimanya lagi bahkan mayatnya sekalipun “ , ucapnya dengan warga desa lainnya .

Indra : “ Baik saya akan pergi dari desa ini tapi lihat saja nanti pembalasanku dan kalian semua akan bertekuk lutut dihadapanku “ , ucapnya sombong dan segera pergi meninggalkan desa .
Ibu Indra : “ Tidak… Jangan pergi anakku ( berusaha menghalangi ) .
Indra : “ Jangan halangi aku nenek tua pergi sana ( ucapnya kasar dan mendorong Ibunya sendiri ) .

Ayah Indra : “ Sudahlah Bu biarkan anak durhaka itu pergi lagian selama ini dia hanya membuat hidup kita susah ( sambil memapah istrinya ) .
Di perjalanan Indra bertemu seorang kakek yang sangat sakti dan Ia ingin sekali menjadi muridnya namun kakek tersebut tidak ingin memiliki murid . Keinginan yang kuat untuk membalaskan dendamnya selama ini menjadikan dia tidak pantang mundur menyakinkan kakek tersebut .

Indra : “ Permisi kek , saya tahu kakek adalah seorang kakek yang sangat sakti . Izinkanlah saya menjadi murid kakek “ , ucapnya sedikit kasar .
Kakek : “ Ma`af nak kakek tidak bisa mengangkat kamu sebagai murid kakek . Sekarang pergilah jangan ikuti kakek terus “ , ucapnya cepat dan seger apergi bagaikan angin yang begitu cepat sehingga dalam sekejap saja dia sudah lenyap di pandangan mata .
Indra : “ Kurang ajar kakek itu , sudah tua belagu lagi . Aku Indra Kusuma Jaya tidak akan menyerah dimanapun kau berada wahai kakek tua akan aku cari yang penting aku bisa memiliki ilmu dan membalas rasa sakit hatiku kepada semua warga desa Cibungarum “ , ( segera pergi ) .

Setelah lama berjalan akhirnya Indra berhasil menemukan tempat tinggal Si kakek tersebut yang ternyata memiliki seorang cucu yang sangat cantik jelita .
Indra : “ Kakek… Aku akan tetap menunggu disini sampai kekek mau mengangkat aku sebagai murid “ , ucapnya lantang .
Cantika : “ Kakek , gimana ini Cantika takut kalau pemuda itu malah mati di depan rumah kita . Apa kata warga desa yang lain kek kalau melihat itu semua apalagi dia sudah dua hari dua malam tidak makan dan minum dah gitu hujan akhir-akhir ini selalu saja turun , kasihan kan kek “ , ucapnya memelas .
Tak lama kemudian
Cantika : “ Syukurlah kalau kamu sudah sadar . Makanya kalau di beri makan dan minum tuch jangan sok-sok menolak dech jadinya kan begini , pingsan di depan rumah orang untung saja tidak mati . Merepotkan sekali “ , ucapnya kesal .
Indra : “ Ya sudah kalau begitu saya pergi saja “ , (berusaha bangun ) .
Kakek : “ Mau kemana anak muda , kalau kamu pergi siapa yang akan jadi murid saya “ , ucapnya tersenyum .

Indra : “ Jadi… Makasih ya kek “ , ( melirik kearah Cantika ) .
Bertahun-tahun Indra berlatih namun Si kakek tidak pernah memberi kesaktiannya meskipun Indra telah berkali-kali memintanya .
Kakek : “ Indra , Kakek titip Cantika tolong jaga dia karena kakek harus pergi ke pulau Jawa untuk menemui sahabat kakek. Jangan macam-macam atau Kakek akn datang dan membunuhmu , ingat itu “ , ucapnya tegas .

Indra : “ Ini kesempatanku untuk meminta kesaktiannya ( ucapnya dalam hati ) . Baiklah Kek , tapi gimana saya bisa menjaga Cantika dengan baik kalau saya tidak memiliki kesaktian yang bisa menyempurnakan latihan saya selama ini “ , ucapnya menyakinkan .

Kakek : “ Balikkan badanmu “ , ucapnya cepat dan segera memberi semua kesaktian yang di milikinya . Sekarang kamu sudah sakti tapi ingat jangan sekali-kali gunakan kesaktianmu itu untuk kejahatan , ngerti kamu .
Indra : “ Apanya yang sudah Kek , barusan itu Kakek mendorong saya “ , ucapnya marah karena merasa di lecehkan.
Kakek : “ Jaga ucapanmu Indra . Ya sudah sekarang Kakek pamit dulu hati-hati kalian di rumah “ , ( pergi meninggalkan mereka berdua ) .
Karena kesal mengingat kejadian tadi Indra memukul batu dengan tangannya dan dengan seketika batu tersebut hancur .

Indra : “ Wah , gila batu saja bisa hancur dengan tanganku apalagi manusia yang aku pukul . Akhirnya aku memiliki kesaktian juga , lihat saja sebentar lagi aku akan membalas dendamku selama ini “ , ucapnya senang .
Cantika : “ Dari mana saja kamu Indra dan kenapa kamu menatapku seperti itu “ , ucapnya heran bercampur takut .
Indra : “ Kenapa kamu takut bukankah Aku memang selalu menatapmu seperti ini apalagi hari ini kamu begitu terlihat cantik dan mempesona ( ucapnya sambil memaksa Cantika pergi ke kamar ) .

Cantika : “ Istigfar Indra kita belum menikah “ , ( berusaha melepaskan pegangan Indra ) .
Indra : “ Tapi Aku mencintaimu dan kamu juga memcintaiku jadi kenapa harus nikah untuk melakukan ini , sudahlah kita nikmati saja cinta kita malam ini “ , ( ucapnya sambil terus memaksa ) .
Namun tiba-tiba Kakek datang .
Kakek : “ Kurang ajar kamu Indra “ , ( menghajar Indra hingga akhirnya mereka berkelahi dan membuat Kakek terbunuh dengan sangat mengenaskan ) .
Cantika : “ Kakek … , bangun Kek jangan tinggalkan Cantika . Kamu jahat Indra kenapa kamu bunuh Kakek kenapa… “ , ucapnya marah dengan linangan airmata .
Indra : “ Biarkan saja dia mati . Gara-gara dia kita tidak jadi bersenang-senang “ , ( pergi meninggalkan Cantika ) .
Tidak berapa lama setelah kepergian Indra datanglah seorang lelaki ke rumah Si kakek .
Cantika : “ Kamu siapa dan mau apa datang kesini “ , ucapnya takut .
Lelaki : “ Aku kepala desa Cibungarum . Aku kesini mau membunuhmu sebagai balasan atas perbuatan Indra yang telah menghamili anakku hingga dia mati bunuh diri padahal dia sedang mengandung anaknya . Supaya Indra bisa merasakan gimana sakitnya kehilangan orang yang sangat di cintanya “ , ucapnya lantang dan marah .
Cantika : “ Lakukan saja karena hidupku sudah tidak berarti lagi , ayo bunuh Aku “ , ( berusaha menyakinkan ) .

Akhirnya Cantika mati terbunuh . Melihat semua itu Indra marah besar dan segera pergi menuju desa Cibungarum .
Indra : “ Cantika bangun sayang jangan tinggalkan Aku , Aku tidak bisa hidup tanpamu . Siapa yang melakukan semua ini “ , ucapnya marah dan berteriak . Kurang ajar kau kepala desa keparat akan Aku cari di manapun kau berada , sampai ke ujung duniapun akan Aku cari dan kau harus merasakan semua ini ( membaca selembar kertas dari kepala desa Cibungarum yang terletak di samping mayat Cantika ) .
Sesampainya di desa Cibungarum Indra langsung mengamuk dan membunuh semua warga desa Cibungarum .

Indra : “ Kurang ajar di mana kepala desa keparat itu “ , ucapnya marah .
Tiba-tiba .
Ibu Indra : “ Indra … Hentikan nak jangan bunuh manusia tak berdosa itu nak “ , ucapnya memelas .
Indra : “ Salah siapa mereka tidak mau menunjukkan di mana kepala desa keparat itu berada “ , ucapnya marah .
Ibu Indra : “ Tapi nak mereka semua benar , mereka memang tidak tahu di mana Bpk . Marwan berada “ , ucapnya menyakinkan .
Indra : “ Ibu diam atau Ibu mau nasibnya sama seprti mereka semua “ , ucapnya marah sambil mengepal tangannya hendak memukul ibunya .
Ayah Indra : “ Hentikan … , dasar anak durhaka ibu sendiri mau kamu bunuh “ , ucapnya murka .

Indra : “ Semuanya diam… , suara apa itu kenapa jantung saya berdebar begitu cepat , sungguh selama saya hidup tidak pernah saya mendengar alunan syahdu seperti itu “ , ucapnya dalam hati .
Ibu Indra : “ Kamu kenapa nak , kamu menangis sayang ya Allah tlah terima kasih karena engkau telah menyentuh hati anakku lewat alunan syahdu itu “ , ucapnya terharu .

Indra : “ Ayah , Ibu ma`afkan Indra , selama ini Indra selalu membuat Ayah dan Ibu menderita bahkan Indra … ( tak tahan menahan airmata dan perasaannya ) .
Ibu Indra : “ Sudahlah nak Ibu dan Ayah sudah memaafkan semua kesalahanmu , Ibu sayaaang banget ma kamu nak . Bersyukurlah kepada yang kuasa karena telah menyadarkanmu melalui alunan syahdu Alqur`an yang di alunkan Najuwa , kamu masih ingat kan sama Najuwa “ , ucapnya ternyum sambil melirik Najuwa yang baru saja keluar dari masjid .

Najuwa : “ Apa kabar Indra , aku harap kamu tidak lupa dengan aku , “ ucapnya sambil tersenyum manis .
Indra : “ Tentu saja aku tidak lupa dengan teman kecilku yang cantik “ , ucapnya tak percaya .
Akhirnya Indra berubah menjadi seorang pemuda yang sangat baik hati dan budi pekertinya . Beberapa hari kemudian Bpk . Marwan datang dan menantang Indra .
Kepala desa : “ Indra … keluar kamu “ , ucapnya berteriak .
Indra : “ Bapak , Alhamdulillah bapak akhirnya pulang juga “ , ucapnya sambil bersujud .

Kepala desa : “ Apa-apaan ini , kamu mau ngeledek saya “ , ucapnya marah sambil mengambil pedang di pinggangnya .
Ibu Indra : “ Hentikan , saya mohon ma`afkanlah semua kesalahan anak saya dan kita mulai dari awal lagi dengan hati yang bersih “ , ucapnya sambil terus memohon .
Kepala desa : “ Astagfirulal , ya Allah apa yang telah saya lakukan . Berdirilah Indra “ , ( mengangkat Indra untuk berdiri ) .

0 komentar: