Rabu, 27 Februari 2013 22:56
[Suakaonline]-Menjalin
hubungan silatuhrahmi antar umat manusia merupakan hal sakral yang diajarkan
Rasul SAW kepada para pengikutnya. Hubungan ini berupa hubungan
kasih-sayang, tolong-menolong, berbuat baik, menyampaikan hak dan kebaikan,
serta menolak keburukan dari kerabat.
“Hubungan tersebut merupakan hubungan emosional yang harus dipupuk
agar menuai hasil yang manis yaitu kekerabatan,” Ucap Rini, salah satu penjual
koran di Ujung Berung Bandung, Senin (25/13).
Banyak cara melakukan hal tersebut. Dalam lingkup kecil dapat
dilihat perjuangan seorang penjual koran yang rela bertahan demi menjalin
silatuhrahmi dengan para pelanggannya selama ini.
Sebagaimana yang disampaikan Rini bahwa sudah dua tahun menggeluti
dan mencari nafkah sebagai penjual koran. Dan selama itu pula tidak ada yang
didapatkan kecuali rasa lelah dan capek.
“Namun satu hal yang membuat saya bertahan bahwa semenjak saya
menekuni profesi sebagai penjual koran. Maka saat itu pula saya mendapatkan
banyak sekali keluarga dari berbagai kalangan di sekitar kota Bandung,” Ujarnya
tersenyum puas, sambil melayani para pelanggannya dengan ramah.
Dalam hal pelayanan pun Rini memiliki cara efektif
tersendiri. Yaitu mengutamakan kepentingan pelanggan dan pembeli lainnya
dibandingkan kepentingan pribadi.
“Karena pelanggan sama halnya raja bagi saya. Dan Mbak Rini telah
menerapkan kepada semua pelanggannya,” Ucap Tono salah satu pelanggan Rini yang
merasa puas dan senang akan hal tersebut.
Terlebih bila melihat kenyataan perolehan hasil penjualan koran
tersebut adalah sekitaran 30 ribu tiap harinya. Yaitu sekitar 15 % dari Rp. 200
Ribu kisaran hasil yang didapat setiap harinya.
Hasil itu pun digabung dengan hasil penjualan majalah serta
tabloid. Karena selain berjualan koran seperti koran Kompas, Tribun, Galamedia,
Pikiran Rakyat dll. Rini juga menjual majalah, dari majalah anak-anak
sampai dewasa, bahkan otomotif, serta tabloid. Karena sebagian besar uangnya
Rini setorkan kepada pemilik usaha koran tersebut.
Majalah dan tabloid memberikan keuntungan tersendiri bagi Rini.
Pasalnya, edisi khusus menyandang harga lebih mahal dibandingkan edisi biasa.
“Seperti Majalah Rumah yang bertajuk “Idea” memiliki harga 20 ribu
untuk edisi biasa dan 30 ribu untuk edisi khusus. Begitu pula yang lain seperti
Majalah Perkawinan, Majalah Remaja yang harganya berbeda antara yang satu
dengan yang lain,” ungkap Rini.
Perempuan separuh baya ini pun merasa tidak terbebani menyandang
profesinya sekarang. Karena semua produk yang dijual seperti koran, majalah dan
tabloid tersebut merupakan milik kakaknya. Sehingga tidak ada campur tangan
dalam hal modal memulai usaha tersebut.
- Redaktur: Iis Nurhayati
- Reporter: Lia/Magang
0 komentar:
Posting Komentar