Kurasa hidup terlalu membingungkan
Begitu banyak terdapat pilihan
Begitu mudah mendarat bunga kenangan
Yang terpaksa harus kukorbankan
Demi sebuah arti kebahagiaan
Jujur aku sendiri tidak tahu
Sebenarnya apa itu bahagia?
Terlalu rumit untuk dipikirkan
Apalagi menemukan kepastian akan jawabannya
Yang kutahu……………
Hati tenang, jiwa tenteram
Itulah sumber kebahagiaan
Namun, aku tidak yakin akan semua itu
Karena menyiksa semua cita dalam hidupku
Pilihan hidup yang terasa bagaikan racun
Terus menjalar merasuki ke dalam kehidupanku
Tapi mau digimanakan lagi
Hidup memang pilihan
Yang jadi pertanyaanku
Mengapa harus ada pilihan dalam hidup
Mengapa harus ada orang yang dikorbankan
Untuk mencapai sebuah kebahagiaan
Mengapa…?
Itu tidak benar
Katakan padaku bahwa itu tidak benar
Aku mohon, tolong katakan
Wahai Ayah, Ibu, Teman, Sahabat
Semua menjadi saksi
Bahwa aku tidak pernah menjual kebahagiaanku
Tak sedikitpun terselip maksud menukar orang yang aku cintai
Demi kebahagiaan
Tahukah kalian…
Hatiku sama sekali tidak senang
Resah gelisah selalu saja menghantuiku
Segala aktifitasku terhambat
Akupun bingung harus bagaimana
Jiwaku begitu jauh dari ketentraman yang aku idamkan
Ketentraman yang seharusnya menjadi awal dari kebahagiaanku
Dan kau tahu…
Kebahagiaan itu belum aku dapatkan
Dari dulu, sampai kini dan mungkin sampai nanti………..
Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
-
Rabu, 06 Maret 2013 09:52
[Suakaonline]-Membludaknya berbagai wacana baik dari unsur pemerintahan
maupun organisasi politik dan kemasyarakatan, akhirnya...
11 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar