Green Student Journalists
Terbit di Koran Ripos, Riau Pos
Pekanbaru, 9 September 2012 lalu
Bisa dilihat/di akses di website “greenstudentjournalists.blogspot.com
atau liawulansafitri.blogspot.com/prettygood.blogspot.com”
Jeruk:
Jeruk merupakan salah satu buah yang sudah dikenal masyarakat. Selain
mengandung vitamin C juga bisa menyembuhkan beberapa penyakit.(Ft.Lia_GSJ)
|
Peran Jeruk Bagi Lingkungan
Jeruk merupakan salah satu buah yang
sudah dikenal masyarakat. Selain mengandung vitamin C juga bisa menyembuhkan
beberapa penyakit, yaitu menurunkan kolesterol, menyembuhkan bibir pecah-pecah,
sariawan dan lainnya.
Buah ini merupakan salah satu jenis
buah paling popular di belahan dunia manapun. Rasanya yang variatif, mulai dari
manis, asam, hingga campuran keduanya. Sehingga membuat buah ini mudah akrab
dengan lidah masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia.
“Terlebih tak cuma buahnya saja yang
bermanfaat dan halal dikonsumsi. Kulit jeruk pun bermanfaat bagi kehidupan
manusia,” kata Dedeh Srigayanti, mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
Jurusan Ilmu Komunikasi dan Humas sambil tersenyum.
“Bagian buah jeruk yang sering
terlupakan ini dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan
bakar fosil,”tambahnya.
Dunia teknologi yang semakin canggih
telah membuka wahana baru tentang semua itu. Membuka cakrawala melakukan
eksperimen sesuatu yang telah Allah SWT ciptakan. Karena semua sumber daya alam
yang telah Allah ciptakan tentu ada manfaatnya bagi kehidupan manusia itu
sendiri.
Menimbang saat ini kondisi
lingkungan juga semakin buruk akibat penggunaan bahan bakar fosil yang tidak
ramah lingkungan. Sehingga jumlahnya semakin lama sudah mulai menipis. Bagitu
banyak dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan bahan bakar ini, salah satunya
yang menjadi masalah global dan perlu penanganan segera yaitu mengenai isu
global warming.
“Dampak ini tidak hanya berpengaruh
terhadap keadaan lingkungan saja, namun juga berdampak terhadap kehidupan
makhluk hidup yang ada di bumi,” sambung Melani Imelda Dahlia yang juga
Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan Ilmu Komunikasi dan Humas
meyakinkan.
Kulit jeruk ini ternyata mengandung
minyak atsiri yang mudah menguap dan terbakar. Minyak atsiri yang telah
diketahui sangat baik sebagai alternatif bahan bakar yang ramah
lingkungan. Sehingga nantinya diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif
pengganti bahan bakar fosil. Bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan
bernilai ekonomis tentunya. Dari kulit jeruk itu juga
terdapat sebuah bahan kimia bernama limonene yang bisa digunakan untuk
keperluan kosmetik dan produk kebersihan.
Saat ini para ahli tengah
mengembangkan segala kemungkinan untuk menggantikan bahan bakar minyak yang
semakin lama semakin habis. Selain itu semakin meroketnya harga bahan bakar,
membuat banyak orang berlomba-lomba untuk menemukan bahan bakar alternatif.
Winda Hidayatul Habibah, Mahasiswi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jurusan Biologi mengatakan, semua tidak
terlepas dari ulah manusia itu sendiri. Akibat kerakusan segelumit manusia di
belahan bumi ini, semua lapisan masyarakat dunia merasakannya.
“Sehingga dibutuhkan alternatif untuk memanipulasi hal tersebut. Tentunya semua adalah bahan yang ramah lingkungan. Agar global warming dapat dicegah,” ujarnya lagi.
“Sehingga dibutuhkan alternatif untuk memanipulasi hal tersebut. Tentunya semua adalah bahan yang ramah lingkungan. Agar global warming dapat dicegah,” ujarnya lagi.
Kulit jeruk dipilih karena hampir di
seluruh dunia mengkonsumsi jeruk. Apalagi Brazil yang terkenal sebagai negara
penghasil jus jeruk terbesar di dunia. Dari sini saja terdapat sekitar 8 juta
ton kulit jeruk yang terbuang sia-sia.
Selain kulit jeruk, beberapa limbah
lain yang bisa diproduksi menjadi bahan bakar alternatif diantaranya jerami,
kerang, kulit apel, kopi, dan padi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka
perlu dilakukan penelitian tentang kulit jeruk. Supaya potensi minyak atsiri
yang ada di dalam kulit jeruk dapat di dimanfaatkan kepada masyarakat, sehingga
dapat membantu mengatasi masalah tentang bahan bakar.(lia-gsj/dac)
Posted in: GSJ
News
Note: Format asli ada di alamat
di atas.